Musik Indie kini mulai berjamuran di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Anthesianz, salah satu solis indie yang tampil pada konser musik yang diprakarsai atas kerjasama @nyarigigs & Scientia Square Park.
Menurut penyanyi pop indie yang merupakan penulis buku dan pendidik ini, para musisi indie tak perlu lagi bergantung pada produser atau label rekaman besar.
"Seorang musisi harus menjadi C.E.O dari seluruh proyek musiknya."
Pemusik indie adalah seorang musisi yang memiliki leadership yang benar. Peran mereka adalah sebagai musisi yang rajin menelurkan karya-karyanya, dan sekaligus sebagai manajerial yang harus menguasai ilmu manajamen, prosuksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan keuangan.
Selain Anthesianz, juga tampil beberapa band indie lainnya yang turut memeriahkan agelaran musik bertema "Tentang Senja" digelar oleh komunitas musisi indie @nyarigigs pada Sabtu, 3 Juni 2023 di Scientia Square Park.
Anthesianz tampil energik dan eksentrik dengan kain tenun tradisionalnya membawakan lagu-lagu karyanya seperti "Jiwa Kita", "Laka Laka", "Aku Bisa Hebat", "Ain't That Far", dan "Softcake (Sayang Lihatlah".
Menurutnya, komunitas musik indie merupakah wadah bagi para musisi indie agar dapat berkiprah di belantika industri musik.
"Aku yakin, musisi indie saat ini mendominasi pasar musik global" Ujarnya dengan optimis, saat ditemui di sela-sela persiapannya.
"Kenapa tidak? Sekarang ini, era pasar digital yang memudahkan para musisi untuk mempublikasikan karya-karya mereka" tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H