BOGOR, LEUWILIANG - Aktivitas sehari-hari sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang dikonsumsi. Aktivitas ini terkait aktivitas fisik maupun non fisik. Sebab, masing-masing aktivitas membutuhkan asupan gizi yang berbeda. Apabila aktivitas yang dilakukan terkait non fisik seperti exact, sangat membutuhkan asupan protein yang maksimal untuk menunjang proses berpikir. Sedangkan aktivitas fisik, terkait hal yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti olahraga yang tentunya membutuhkan asupan makanan berupa karbohidrat yang cukup. Tentunya didukung oleh asupan makanan lain untuk memenuhi gizi tubuh.
Menurut Kepala Sub Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Bambang Sumantri, saat ini pola makan empat sehat lima sempurna sudah tidak cukup ideal untuk kalangan dewasa, dikarenakan adanya ketidakcocokan dengan kondisi tubuh. Namun, terdapat Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang dapat dijadikan acuan dalam pemenuhan gizi yang tentunya disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Pada program PUGS ini, dapat menunjukkan bagaimana keidealan tubuh seseorang, yang dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Sehingga dapat diketahui apakah kondisi tubuh seseorang termasuk dalam kategori sangat kurus, kurus, ideal, gemuk, dan obesitas.
Rata-rata kebutuhan kalori tubuh manusia yaitu 2000 hingga 2200 kalori per hari, ujar Ahli Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Rini Suryani. Kebutuhan kalori tersebut disesuaikan dengan kondisi dan metabolisme tubuh. Pada faktanya, kondisi tubuh yang kurus, kebutuhan pemenuhan gizinya berbeda dengan kondisi tubuhyang gemuk. Mengapa demikian? Dikarenakan penyerapan makanan yang dikonsumsi juga berbeda. Sehingga, dalam penerapannya diperlukan program khusus untuk mempersiapkan dan meningkatkan gizi masyarakat agar gizi dapat tercukupi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H