Lihat ke Halaman Asli

Lautan Jiwa

Perjalanan menemukan makna dalam derita.

Pramoedya: Mekanisme Rasa Takut Bangsa Indonesia Vs Bangsa-bangsa Barat

Diperbarui: 21 Februari 2020   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam novel "Arus Balik", Pramoedya Ananta Toer mengungkapkan hal yang menjadi perbedaan secara psikologis antara masyarakat Nusantara dengan bangsa-bangsa Barat yang datang dari Utara. Itulah mengapa kemudian kita kalah terhadap apapun yang kita lakukan melawan mereka.

Pram menyatakan bahwa secara psikologis bangsa-bangsa Barat yang datang ke Nusantara itu "tidak punya [trauma terhadap] rasa takut", sementara masyarakat Nusantara setiap hari bertumbuh-kembang untuk memiliki rasa takut: takut terhadap Sandekala, takut jika duduk di ambang pintu, takut jika ada gerhana bulan, takut jika Nyi Rara Kidul murka, dsb. Sementara bangsa-bangsa Barat akan "membuat kapal yang seramping mungkin" sehingga betapa pun jauh tujuannya, mereka akan tetap sampai.

Jawa -- menurut Pram dalam novel yang sama -- kehilangan kekuasaannya di Singapura karena tentara Jawa bertempur dengan mekanisme rasa takut, yaitu berkumpul; sementara Portugis -- lawan Jawa waktu itu -- mengelilingi mereka secara diam-diam dan individual, sehingga tahu-tahu pasukan Jawa sudah terkepung.

Namun Pram tidak menjelaskan, apakah nenek moyang sebelum zaman yang dinovelkan Pram itu (yatu abad ke-16 Masehi) juga punya hal-hal kejiwaan yang sama. Mungkin karena Pram tidak mengetahui temuan arkeolog setelah ia meninggal: bahwa gambar-gambar perahu kemudian ditemukan di beberapa gua purbakala di Sulawesi, menginformasikan bahwa pelayaran sudah biasa dilakukan oleh bangsa-bangsa di Nusantara sejak 4.000 tahun sebelum Masehi.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline