Lihat ke Halaman Asli

Apakah Kita Sudah Siap "Merdeka"

Diperbarui: 29 September 2017   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

72 tahun kita merdeka, dimasa menginjak dewasa di umur ke 20 kita mendapat prahara yang selalu menjadi polemik, dan aku tidak habis pikir kenapa kejadian yang hanya hitungan hari selalu menjadi komoditi politik setiap tahun ? Sedangkan banyak kejadian yang baru selesai setelah bertahun tahun berlangsung dan memakan banyak energi tidak menjadi menjadi perhatian lebih.?

Sudahkan kita merdeka ? Kalau kita melihat sejarah dan mengatakan Belanda selalu menggunakan politik pecah belah diantara kerajaan kerajaan yang ada di bumi Nusantara ini, apakah kita juga merasa bahwa kita juga mudah di pecah belah dengan banyak kepentingan. Belum lagi pengkhianatan yang dilakukan bangsa ini dengan menipu bangsanya sendiri melalui agama, politik serta kepentingan lainnya ?! Kalau dikatakan bahwa kita sudah maju dan dapat mengalahkan negara negara asia lainnya, apakah kita juga menyadari kekurangan kita yang gampang emosi dan lupa diri, dimana kita dikenal sebagai bangsa yang ramah dan murah senyum.

Perilaku bangsa yang merdekan seharusnya dapat menjadi contoh untuk berpikiran waras, dan serta maju. Dimana kita bisa berlaku arif dan bijaksana tidak menjadi berangasan dalam menyikapi situasi. Pendidikan juga menjadi tulang punggung buat orang merdeka, pendidikan jangan dijadikan kegiatan yang menipu bangsa, pendidikan harus transparan tidak memihak dan tidak dijadikan alat propaganda. Pendidikan juga harus bisa mendidikn bangsa untuk jujur dalam berbuat, arif dalam melihat permasalahan, pintar dalam membaca keadaan. Pendidikan juga harus membuat orang merdeka lebih dari orang yang belum merdeka, bisa menjadi contoh, dan tidak membodohi sesama.

Saat ini  bangsa ini yang sudah belajar dengan baik mengenai situasi yang ada, meski banyak juga dari bangsa ini yang bodoh dan tidak pandai meski mereka pintar setelah mendapat pendidikan, karena mereka tidak mau tahu bagaimana hidup berbangsa dan bertanah air satu. 

Semoga dalam berjalannya usia negara ini dapat maju, harta yang berlimpah benar digunakan untuk masyarakat banyak, jadi menjadi orang kaya yang bodoh yang tidak dapat membimbing anak anak serta harta, sehingga ia jatuh miskin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline