Lihat ke Halaman Asli

An Suci Azzahra

Dosen Akuntansi

Implementasi Mata Kuliah Akuntansi UMKM: Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM di UMKM Kelurahan Sei Kambing B Program MBKM Skema Penelitian

Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa dan Dosen Pembimbing bersama Kepala Lurah Kelurahan Sei Kambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara/dokpri

Pendahuluan

Perekonomian Indonesia banyak ditopang oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki kontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja serta penyediaan barang dan jasa. Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM adalah rendahnya kualitas laporan keuangan. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pemilik UMKM, serta kurangnya penggunaan standar akuntansi yang tepat dalam pencatatan keuangan.

Standar Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM) dirancang sebagai standar akuntansi yang lebih sederhana dan relevan bagi UMKM. EMKM bertujuan untuk membantu UMKM menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang benar namun tetap mudah dipahami dan diterapkan.

Dalam konteks pendidikan tinggi, mata kuliah akuntansi UMKM memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada mahasiswa dalam menyusun laporan keuangan untuk UMKM. Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam penelitian dan implementasi di lapangan, yang tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis mereka tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada UMKM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan mata kuliah akuntansi UMKM dalam bentuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan EMKM di UMKM yang berada di Kelurahan Sei Kambing B yaitu Jiane Snack, melalui skema penelitian dalam program MBKM. Adapun tahapan dari penelitian adalah:

  1. Menyusun laporan keuangan UMKM yang sesuai dengan standar EMKM.
  2. Menganalisis tantangan yang dihadapi UMKM dalam penyusunan laporan keuangan.
  3. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan UMKM.
  4. Memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam penerapan teori akuntansi di lapangan.

Akuntansi UMKM merupakan cabang akuntansi yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan yang relevan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Akuntansi ini menekankan pada kesederhanaan dan kemudahan dalam pencatatan transaksi serta penyusunan laporan keuangan yang dapat membantu pemilik usaha dalam membuat keputusan bisnis yang tepat.

Standar EMKM ditujukan untuk memberikan panduan yang jelas dan sederhana bagi UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Standar ini mencakup beberapa komponen utama:

  • Laporan Posisi Keuangan: Menggambarkan aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode pelaporan.
  • Laporan Laba Rugi: Menunjukkan pendapatan dan beban selama periode tertentu untuk menentukan laba atau rugi bersih.
  • Catatan atas Laporan Keuangan: Memberikan informasi tambahan yang diperlukan untuk pemahaman lebih lengkap tentang laporan keuangan.

Program MBKM adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan praktis. Melalui program ini, mahasiswa dapat mengikuti berbagai aktivitas seperti magang, proyek independen, penelitian, dan lain-lain, yang diakui sebagai bagian dari kredit mata kuliah mereka. Dalam konteks akuntansi UMKM, program ini memberikan peluang kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan penyusunan laporan keuangan UMKM.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali informasi tentang praktik akuntansi dan tantangan yang dihadapi UMKM, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar EMKM.

Data dikumpulkan melalui:

  • Wawancara: Dengan pemilik UMKM untuk memahami proses pencatatan keuangan yang dilakukan.
  • Observasi: Mengamati langsung kegiatan operasional dan pencatatan keuangan di UMKM.
  • Dokumentasi: Mengumpulkan dokumen-dokumen keuangan seperti bukti transaksi, catatan penjualan, dan lain-lain.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline