Lihat ke Halaman Asli

Ansor Wahyu

seorang mahasiswa

Kemarau yang Tak Kunjung Usai

Diperbarui: 30 Oktober 2019   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka

Bayu lembut menyapa pagi
Mentari mengintip malu dibalik awan
Embun manja basah lesapi dedaunan
Dilengkung reranting kering camar bernyanyi riang

Semilir angin berhembus syahdu di jendela tau
Menyusupi ruang-ruang sunyi tanpa suara
Dibalik selimut yang ditarik
Anak kecil mendengkur dingin

Lihatlah ilalang melalang malang
Bergoyang diterpa angin keegoan
Mengering kering kerontang
Gersang terbakar kecemburuan

Dedaunan kuning menguning berjatuhan
Diterpa deru angin samudera
Satu persatu terbang melayang
Meninggalkan dedahan
Bercerai dengan reranting malang ditinggalkan
Menangis lirih teriris melihat kenangan
Namun panas terus memanas
Hanya menyisakan lahan usang yang merindukan hujan
Berharap kemarau kan segera usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline