Lihat ke Halaman Asli

ansori oke

Storyteller, Traveller Writer, Magician

"Nyunda" Program Dongeng Bahasa Sunda Produk Kampung Dongeng

Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak cara untuk melestarikan dongeng, salah satunya dengan Live via Instagram yang dilaksanakan para pendongeng yang tergabung dalam Kampung Dongeng Jawa Barat dengan nama program Nyunda “ngadongeng yuk nganggo bahasa sunda” yang berarti mari mendongeng menggunakan Bahasa Sunda”. 

Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dalam mengisi kekosongan pada masa pandemi yang berkepanjangan, dengan harapan banyak masyarakat yang mulai lagi membudayakan dongeng dengan bahasa Ibu yaitu Bahasa Sunda. 

Dahulu mayoritas warga Jawa Barat menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari tetapi sekarang sedikit sekali orang yang terbiasa menggunakan Bahasa Sunda.

Bahasa Sunda memiliki dialek yang berbeda-beda, para pakar bahasa mengelompokannya kedalam 6 dialek yang berbeda.

  • Dialek Barat : Kabupaten Lebak, Pandeglang, kabupaten Tangerang (Kecuali Pakuhaji, Teluknaga, Kelapa Dua, Curug, Pagedangan, Kosambi (kabupaten Tangerang), kota Tangerang dan Tangerang Selatan)
  • Dialek Utara : Sebagian selatan kabupaten Bogor dan seluruh wilayah kota Bogor, kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta, sebagian Kabupaten Bekasi (Kecuali kota Bekasi dan kota Depok)
  • Dialek Selatan : (Priangan), Bandung Raya (kabupaten Bandung dan Bandung Barat, kota Bandung dan Cimahi), kabupaten Cianjur, kabupaten Sukabumi dan kota Sukabumi, Sumedang, Garut, kabupaten Tasikmalaya dan kota Tasikmalaya.
  • Dialek Tengah Timur : kabupaten Majalengka dan sebagian selatan kabupaten Indramayu
  • Dialek Timur Laut : (termasuk Bahasa Sunda Cirebon): kabupaten Kuningan, sebagian selatan kabupaten Cirebon, sebagian barat kabupaten Brebes (Jawa Tengah)
  • Dialek Tenggara : Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran dan kota Banjar, Kabupaten Cilacap, dan sebagian barat Kabupaten Banyumas (Jawa Tengah)
    Selain memperkaya kosa kata dalam Bahasa Sunda, dengan adanya program ini bisa menjadi sarana edukasi atau juga menyosialisasikan berbagai cerita asal daerah Jawa Barat, dengan pengisi acara dari berbagai daerah menjadikan program ini seru dan cocok dinikmati oleh semua kalangan.

5 minggu pertama kegiatan berjalan sudah ada 10 cabang Kampung Dongeng Jawa Barat yang mendapatkan bagian untuk mengisi acara ini diantaranya :

  • Kegiatan 1 pendongeng kak Ivan (Gunung Putri, Bogor), moderator kak Hana (Kab Bandung)
  • Kegiatan 2 pendongeng kak Ila & Babeh Wawan (Kuningan), moderator kak Asri (Kota Bandung)
  • Kegiatan 3 pendongeng kak Yeni (Cimahi), moderator kak Iea (Bojongsari)
  • Kegiatan 4 pendongeng kak Dede (Kota Bogor), moderator kak Darto (Bekasi)
  • Kegiatan 5 pendongeng kak Asep (Bandung Barat), moderator kak Wina (Majalengka)

Dalam setiap kegiatan perwakilan tiap daerah diberikan kesempatan untuk mendongeng  menggunakan Bahasa Sunda selama 30 menit, pertama-tama acara dibuka oleh moderator kemudian dilanjutkan dengan Ice Breaking berupa games ringan ataupun ngawih sunda, memperkenalkan narasumber, menyapa audiensi yang hadir dan menyampaikan program live sesuai dengan tema, kemudian mendongeng dengan cerita lokal yang sudah disiapkan. Setelah selesai bisa membahas hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari cerita yang disampaikan.

Harapan kami kedepannya masayarakat bisa ikut andil dalam membudayakan kembali dongeng menggunakan Bahasa Sunda yang makin lama hilang tergerus kemajuan zaman. (Ansori Oke)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline