Lihat ke Halaman Asli

Anshory MuhammadKautsar

MAHASISWA - S1 TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Sejarah Singkat Lahirnya Gerakan 30 September yang Menewaskan Jendral Revolusioner

Diperbarui: 2 Oktober 2022   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANSHORY.MKA - Peristiwa G30S PKI yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 dipertingati setiap tahun oleh seluruh bangsa Indonesia. G30S PKI adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara Komunis.
Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun 1965 yang dipimpin oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI. Di bawah kepemimpinan DN Aidit, PKI semakin berkembang dan semakin nyata walaupun diperoleh melalui sistem parlementer.

Peristiwa G30S PKI terjadi pada malam hingga dini hari, tepat pada akhir 30 September memasuki 1 Oktober 1965.

Gerakan yang dilakukan oleh PKI yaitu mengincar para perwira tinggi TNI AD Indonesia.

Tiga dari enam jenderal yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa ke Lubang Buaya.

Enam Jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI Yaitu:
1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani,
2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto,
3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono,
4. Mayor Jenderal Siswondo Parman,
5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Selan itu, gugur pula ajudan Menhankam/Kasab Jenderal Nasution, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean dan pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena, Brigadir Polisi Satsuit Tubun.

LUBANG BUAYA

Lubang Buaya adalah sebuah tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September (PKI) pada 30 September 1965.

Kawasan lubang Buaya pada terjadinya G30S/PKI saat itu adalah pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia.

Pada saat ini di tempat tersebut didirikan Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi relik. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi yang disiksa dan dibunuh. Dan juga terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut orang-orang yang menjadi korban.

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan Pondok Gede




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline