Lihat ke Halaman Asli

Anshar Aminullah

Pengamat, Peneliti, Akademisi

Fenomena Biological Hazards 2020 di Propinsi Wuhan: Perspektif Sosiologis

Diperbarui: 8 Februari 2024   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.app.goo.gl/UPuUqweSggcaCTc2A 

Pandemi Covid-19 Yang  bermula dari kasus infeksi virus SARS 2 di Provinsi Wuhan di RRC pada Januari 2020. Secara global pandemi menyebar ke seluruh dunia. 

Biological hazards ini mengagetkan pasar, negara, dan masyarakat. Secara umum kita melihat semua pihak tidak siap menghadapi eksplosi penyebaran virus tersebut. Pasar, Negara, dan Masyarakat mengambil langkah langkah menuju equilibrium new normal.

Dalam perspektif sosiologis, di masa pandemi ini, akan terjadi perubahan sosial khususnya pada aspek proses interaksi sosial, ini yang paling akan berdampak selain perekonomian tentunya. Interaksi Sosial terkhusus pada kesempatan dan peluang bertatap muka akan semakin minim bahkan terkategorisasi sebagai hal yang sulit. 

Di era pandemi, Desakan penerapan new normal dalam lingkup kebijakan menguat utamanya adalah operasionalisasi tempat dan event ibadah, penggerakan roda perekonomian serta pendidikan. 

Desakan ini menjadi pertaruhan dalam menetapkan kebijakan dengan berbagai kelebihan dan keterbatasan perhitungan risiko. Kondisi tersebut telah memunculkan kekhawatiran akan terjadinya ledakan gelombang kedua namun disisi lain memporak-porandakan roda perekonomian dan interaksi antar personal selalu diikuti perasaan saling mencurigai menjadi kurir Virus Covid-19 ini.

Di sisi lain, Meski bertemu secara daring menjadi alternatif, namun tetap saja dalam aktivitas keseharian pembatasan proses interaksi sosial ini dianggap perlu diterapkan. Itu oleh karena interaksi sosial dianggap mempengaruhi laju penyebaran penjangkitan pandemi virus pernapasan. 

Pesatnya penjangkitan virus adalah bukti bahwa kita adalah makhluk paling bersosial. Virus menjangkit dari satu orang ke orang lainnya—baik dari sentuhan, gestur kasih sayang, cairan yang terbang di udara, dan pada permukaan yang kita sentuh. Sehingga jelas para politisi dan para penasihat ahli mengalami tawaran pilihan yang buruk.

Fakta dilapangan ditemukan sebuah upaya yakni bagaimana cara mengimbangi upaya membatasi interaksi sosial, dengan sebuah pertaruhan yang akan menghancurkan ekonomi demi untuk untuk menyelamatkan generasi baby boomer (generasi yang lahir antara tahun 1960 dan 1970), para personel pelayanan kesehatan dan mereka yang masih muda, untuk sebuah masa depan akan generasi berikutnya? Perlu diingat, bahwa hampir setiap anak yang ada di planet ini telah putus sekolah. Hal sama terjadi pada pelayanan kesehatan menjadi ikut menjadi lumpuh. 

Hadirnya sebuah gagasan tentang reformasi kesejahteraan, perpajakan progresif, nasionalisasi sekarang tampaknya lebih cocok dalam perspektif politik. Beberapa pakar bahkan tak canggung meramalkan akan adanya kehancuran neoliberalisme akan segera terjadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline