Lihat ke Halaman Asli

Anis Fitriyah

Mahasiswi

Beban Lingkungan

Diperbarui: 8 Juni 2021   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar di ambil dari hasil penelitian)

Gresik - Sampah merupakan material sisa yang sama sekali tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah itu didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam tersebut sebenarnya juga tidak ada yang namanya konsep sampah, yang ada hanyalah produk-produk yang dihasilkannya setelah dan selama proses alam tersebut itu berlangsung.

Sampai sekarang ini, sampah masih menjadi persoalan nomor satu di desa saya, karena setelah saya melakukan penelitian, ternyata banyak sekali warga yang masih membuang sampah-sampah di pinggiran jalan, sampai sampah-sampah tersebut tertimbun oleh tanah karena terlalu lama di diamkan di sana.

Banyak masyarakat yang masih lalai akan perintah “Buanglah Sampah Pada Tempatnya” Padahal dengan cara seperti itu bisa menjadikan lingkungan kita sehat, bersih dan juga terhindar dari segala penyakit, dan kita semua bisa hidup dengan nyaman, aman dan juga sejahtera.

Padahal sudah di sediakan Tong Sampah di masing-masing tempat tertentu, Tong Sampah tersebut sementara juga bisa di gunakan untuk membuang sampah yang di timbulkan oleh masing-masing rumah, baru kemudian nanti menunggu petugas sampah kebersihan memungutnya dan di bawa ke tempat pembuangan khusus sampah untuk di bakar ataupun yang lainnya. Seakan-akan Tong sampah tersebut sudah tidak bisa berfungsi lagi karena masih banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya, Meskipun sudah banyak upaya yang di lakukan pemerintah untuk menanggulangi sampah, namun masyarakat masih tetap saja membuang sampah di mana-mana.

Lalu mengapa sampah bisa di namakan sebagai Beban Lingkungan? Ya. Karena sampah juga bisa menimbulkan Bau yang tak sedap dan juga membusuk, karena Lingkungan yang tidak mempunyai Beban yaitu lingkungan yang bersih dan juga indah. 

Dari penelitian yang saya lakukan ini, masyarakat membuat sampahnya berada di pinggir jalan, di belakang rumah orang, dan ada juga yang membuangnya di sebelah musholla, apakah itu perlakuan yang baik? 

Bagaimana jika nantinya lama-lama orang yang memiliki rumah tersebut sudah tidak tahan dan juga sudah tidak nyaman berada di sana, karena terus-menerus terkena imbasnya, imbasnya yaitu bau yang tidak sedap tadi. Dan coba bisa di bayangkan ada orang yang sedang melakukan sholat dan tiba-tiba ada bau sampah yang menusuk ke dalam hidung orang tersebut. Dan tidak hanya itu, orang yang berkendara juga akan tidak nyaman bila terus-menerus melihat sampah yang berserakan di pinggir jalan yang di lewatinya tersebut lebih-lebih juga terkena imbas baunnya.

Karena bisa kita lihat di foto-foto yang ada di atas, bahwa sampah-sampah yang di buang oleh orang-orang itu bukan bukan hanya sampah-sampah plastik ataupun bungkus jajanan semata, melainkan juga ada beberapa kantong-kantong plastik kresek dan juga karung, sudah bisa di pastikan bahwa itu merupakan sampah buangan yang berasal dari rumah tangga. Di dalamnya juga biasanya berwujud cairan yang akan merembes ke dalam bangunan air atau sungai dan juga akan mencemari air.

Bisa jadi salah satu penyebab orang yang membuang sampah sembarangan ini dikarenakan oleh faktor malas, terdesak, ataupun bisa juga dia berfikir bahwa petugas juga akan membersihkannya, serta kurangnya kesadaran diri yang di miliki oleh masing-masing orang, dan juga kurang peduli dengan lingkungan sekitar, ataupun letak tempat sampah yang jauh, dan bisa juga tidak menemukan tempat sampah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline