Siapa sangka, seporsi makanan sederhana yang disajikan dengan unik bisa mendatangkan ribuan penonton dan bahkan tawaran kerjasama dari berbagai merek makanan? Inilah realita yang dialami oleh food vlogger—individu yang membagikan konten terkait makanan melalui video, baik di YouTube, Instagram, TikTok, maupun platform lainnya.
Semakin meningkatnya penggunaan media sosial, food vlogger telah menjadi salah satu sumber utama informasi bagi banyak orang dalam mencari rekomendasi tempat makan atau menu baru untuk dicoba. Selain itu, food vlogger juga mempengaruhi tren kuliner dan preferensi konsumen melalui konten video yang menarik.
Tren makanan yang dipopulerkan oleh food vlogger sering kali memengaruhi permintaan pasar secara keseluruhan. Di bawah ini adalah 3 pengaruh food vlogger terhadap penjualan dan bisnis kuliner.
1. Strategi Pemasaran yang Lebih Terjangkau.
Bagi banyak bisnis kuliner, menggandeng food vlogger untuk mempromosikan produk atau layanan adalah strategi pemasaran yang lebih terjangkau dibandingkan dengan iklan tradisional, seperti iklan televisi atau billboard. Melalui kemitraan dengan food vlogger, bisnis dapat menjangkau audiens yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah.
Dengan kemampuan mereka untuk menjangkau audiens yang luas, food vlogger sering kali menjadi influencer yang efektif. Dalam konteks ini, food vlogger berperan sebagai penghubung antara produk makanan dan konsumen.
Hal ini karena mereka sering kali memiliki audiens yang sangat tersegmentasi dan relevan, misalnya pengikut yang tertarik dengan makanan sehat, makanan lokal, atau makanan dengan konsep tertentu.
Dengan demikian, mereka dapat membantu bisnis mencapai target pasar yang lebih spesifik, yang tentunya akan meningkatkan efektivitas pemasaran.
2. Meningkatkan Penjualan Melalui Review dan Ulasan.
Sebuah ulasan positif dari food vlogger terkenal dapat memicu lonjakan pesanan atau kunjungan ke restoran tersebut. Penjual makanan harus cepat beradaptasi dengan tren baru agar tetap relevan di pasar yang dinamis. Sebaliknya, jika ulasan tersebut kurang memuaskan, hal ini bisa menyebabkan penurunan minat konsumen.
Meski demikian, food vlogger juga memberikan umpan balik yang bermanfaat, yang bisa dijadikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Di sinilah pentingnya bagi bisnis kuliner untuk menjaga kualitas dan konsistensi pelayanan agar tetap mendapat ulasan positif dari food vlogger.