Lihat ke Halaman Asli

Bayangan Kedamaian

Diperbarui: 29 Januari 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Main Thesis

Segala cahaya bisa lahir karena adanya kegelapan. Hal yang sama terjadi pada kedamaian yang selama ini kita nikmati. Dalam mencapai kedamaian yang selama ini kita semua nikmati berbagai hal telah dikorbankan, banyak jiwa yang melayang karena adanya pemikiran pada masa-masa tersebut. Penjajahan dan juga perbudakan, kedua hal tersebut merupakan contoh sempurna dari bayangan kedamaian, ambisi manusia yang terus menerus berkembang mencapai titik dimana manusia lain hanya dianggap sebagai tapakan kaki untuk mendapatkan tempat yang lebih tinggi. Melihat sejarah dari penjajahan dan juga perbudakan nyawa manusia yang melayang lama kelamaan hanya menjadi sebuah angka, angka yang sangat besar sehingga tidak terbayangkan bahwa tiap tiap angka yang muncul merupakan jiwa seorang manusia yang hilang. Peristiwa yang telah terjadi telah membuktikan bahwa diperlukan sebuah batas untuk ambisi manusia. Kerakusan yang tiada batasnya akan menjadi sumber kesengsaraan.

Historical Fact

            Amerika pada abad ke-17 hingga abad ke-18, periode waktu gelap pada sejarah perbudakan di dunia. Kegelapan ini bermula dari penculikan 19 orang Afrika pada tahun 1619. Orang-orang yang diculik ini menjadi pembicaraan di antara pengusaha Amerika karena pengalaman dan juga kemampuannya dalam melakukan budidaya beras, tembakau, dan kapas. Bermula dari hal tersebut, James Dewolf-salah satu tokoh yang berperan besar dalam perbudakan, membawa kurang lebih 12 ribu orang Afrika ke Amerika. Kegiatan perbudakan skala besar tersebut melibatkan banyak pihak termasuk gereja. Berbagai pihak mendapat keuntungan dari kegiatan perbudakan ini sampai menjadi sumber utama perekonomian di Amerika. Pada tahun 1705 sampai 1805, tercatat bahwa terdapat 900 kapal yang melakukan perjalanan ke Afrika dan Hindia Barat lalu kembali ke Rhode Island membentuk segitiga perbudakan. Transaksi budak dilakukan dengan melakukan barter rum atau komoditas lainnya. Pada titik ini manusia hanya dianggap sebagai sebuah salah satu mata uang di dunia. Keadaan sedikit berubah ketika Rhode Island melarang pengiriman budak ke Amerika, walaupun begitu transaksi budak tetap dilakukan sehingga pada tahun 1820 dimana pelaku transaksi budak akan mendapatkan hukuman mati.

            Hal yang serupa terjadi di Indonesia, tanah air tercinta. Pada masa penjajahan yang dilakukan Belanda dan Jepang, rakyat Indonesia mengalami banyak penderitaan, perbudakan juga terjadi oleh para penjajah. Kerja rodi, Tanam paksa, hingga Pajak tanah. Berbagai kebijakan muncul dalam masa penjajahan hanya demi meningkatnya pendapatan para penjajah. Perbuatan tidak manusiawi juga dilakukan saat masa penjajahan Jepang. Kerja rodi dengan nama baru yaitu romusha tetap menghantui rakyat Indonesia.

Kesengsaraan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia membuat banyak pergerakan terjadi untuk membebaskan diri. Gerakan tersebut dimulai dari Jepang yang terdesak dalam perang Pasifik. Jepang yang sedang terdesak tersebut membuat Jepang menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia untuk mendapatkan bantuan dari masyarakat Indonesia. Sebagai aksi dari janji tersebut adalah dibentuknya BPUPKI dilanjutkan dengan PPKI. Kemerdekaan Indonesia dibantu dengan menyebarnya kabar bahwa Jepang akan menyerah karena Amerika telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom. Tanpa melewatkan kesempatan tersebut Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur no.65.

Critical Thinking

             Keserakahan dan juga ambisi tanpa batas yang dimiliki oleh manusia merupakan sumber berkembangnya manusia namun keserakahan dan ambisi tanpa batas tersebut merupakan sumber kegelapan yang berkembang di dunia. Penjajahan maupun perbudakan merupakan salah satu cara manusia memenuhi keserakahannya. Keserakahan untuk menguasai hidup orang lain bahkan tanpa mempedulikan bahwa orang di sisi lain merasakan penderitaan yang bahkan tidak bisa dideskripsikan. Keegoisan tersebut memanglah bagian dari manusia namun mengontrol hal tersebut juga merupakan kewajiban manusia.

Argument

            Rasa egois, ambisi, dan juga keserakahan merupakan sikap manusia yang tidak dapat dihilangkan. Gereja-yang bahkan merupakan sosok kesalehan tetap terlibat mendapatkan keuntungan pada perbudakan membuktikan bahwa tidak mungkin menghilangkan sifat asli manusia tersebut. Mengetahui hal tersebut muncullah sebuah tugas utama yang diperlukan semua orang sebagai seorang manusia. Compassion and Conscience, kedua hal tersebut merupakan sebuah dasar dari tugas utama tersebut. Mengontrol diri atas sifat buruk manusia tersebut merupakan sumber cahaya yang ada saat ini. Berbagai hukum yang ada salah satunya HAM merupakan bukti bahwa manusia harus mengekang dirinya sendiri agar tidak ada lagi ketidakadilan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Conclusion

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline