Lihat ke Halaman Asli

Kemanusiaan dalam Mesin Pelayan

Diperbarui: 28 Januari 2023   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dunia sudah tidak lagi manual, segala hal dapat dilakukan otomatis. Mulai dari bersih-bersih sampai masak makanan. Di tengah dunia yang sudah berkembang ini menjadi pelayan di restoran tentu dapat dilakukan secara otomatis juga. Diambil dari Phinemo.com di Singapura sudah mengembangkan robot yang dapat melayani pelanggan di restoran. "Robot berjalan dari dapur dan ke meja, begitu pun sebaliknya. 

Agar robot berjalan sesuai dengan jalur, ada strip magnetik yang ada di lantai restoran untuk memandu si robot." Begitu cara kerja robot di pelayan itu. Tentu hal itu akan sangat memudahkan manusia, pekerja yang tidak perlu istirahat dan tidak perlu gaji dan bekerja dengan sempurna. Dari berbagai hal positif itu apakah ada lubang besar yang menjadi kekurangan mesin ini.

Hal positif dari perkembangan ini sudah tidak perlu ditanya lagi, selain pekerjaan selesai dengan lebih cepat dan sempurna, pekerja dengan kekuatan mesin tidak akan merasa lelah, bosan, dan emosi. Selain itu mesin ini dapat dibuat sebanyak dan seperti apapun sehingga pekerjaan semakin lama semakin membaik.

Selain itu robot pelayan ini dapat membawa aura yang berbeda di dalam restoran, pada Phinemo.com dikatakan bahwa robot pelayan ini menarik pengunjung dan membuat pelanggan antusias untuk datang dan untuk berinteraksi dengan robot-robot yang ada. Ini membuktikan bahwa mesin-mesin ini dapat membawa suasana yang berbeda pada restoran. Nah, masalahnya suasana yang diciptakan robot ini positif atau negatif. Pada sisi positifnya jelas restoran akan terlihat unik dan menarik namun ternyata ada juga sisi negatifnya. 

Di masa ketika mesin pelayan ini bukanlah hal yang baru lagi apakah kita akan merasakan bahwa senyuman dari pelayan yang menanyakan pesanan pada pelanggan ternyata membawa suasana yang berbeda. Dengan robot yang melayani kita apakah makanan yang disajikan dapat terasa enak atau bahkan terasa biasa saja karena hal yang kita rasakan hanyalah makanan yang diantarkan dengan cara yang selalu sama tiap kali kita memesan makanan di restoran ini.

Saya ingin berfokus pada robot-robot yang selalu bekerja dengan sempurna ini, apakah suatu saat ketika seluruh pelayan restoran berubah menjadi mesin kita tetap dapat hidup seperti biasanya. Manusia bekerja berbeda dengan robot, manusia memiliki perasaan, mereka tahu bahwa mereka perlu menyapa dengan bersemangat pada pelanggan yang sedang merasa senang namun menyapa dengan ramah namun lembut pada pelanggan yang sedang merasa sedih. Hal-hal ini tentu akan hilang ketika pekerjaan pelayan ini digantikan oleh mesin yang tidak memiliki sisi kemanusiaan.

Namun jika kita melihat dari sudut pandang bisnis tetap saja kita merasa bahwa pelayan robot akan membawa keuntungan yang lebih banyak pada bisnis kita. Robot yang tidak akan mengeluh dan tidak perlu gaji merupakan sumber keuntungan layaknya emas. Tetapi jika dilihat lebih dalam hal ini akan menghentikan roda ekonomi, karena kehadiran robot dapat mempersempit lapangan kerja yang secara tidak langsung mengurangi pelanggan.

Manusia merasa takut pekerjaannya diambil oleh mesin yang bisa melakukan segalanya dengan sempurna namun sebenarnya kita tidak dapat menyamakan robot dengan manusia. Robot tidak memiliki sisi kemanusiaan. Menurut infokomputer.grid.id robot mungkin akan menggantikan manusia tetapi pada masa depan yang paling dibutuhkan adalah kreativitasan sehingga robot tidak dapat mengambil peran manusia, namun hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa robot mungkin akan mengambil peran manusia, masa depan merupakan perang antara robot yang bisa melakukan segalanya dengan sempurna dan manusia yang dapat terus berinovasi membuat hal yang baru.

   Saya mewakili remaja yang sependapat dengan saya, bahwa kami sebagai remaja harus terus berjuang agar kami dapat mengembangkan teknologi tanpa dikuasai teknologi. Kita sebagai remaja harus bisa mempertahankan kemanusiaan yang ada dalam diri kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline