Lihat ke Halaman Asli

Ansarullah Lawi

Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Membangun Kepercayaan Diri: Kisah Inspiratif Dr. Joseph dalam Mengubah Hambatan Menjadi Kekuatan

Diperbarui: 17 April 2024   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pexel.com | Campus Production

Sebuah kisah yang inspiratif sering kali dimulai dari lingkaran kecil percakapan antara individu yang memiliki visi yang sama. Dr. Ivan Joseph, seorang pelatih sepak bola yang juga dikenal sebagai pendidik dan pembicara motivasi, mengajarkan kepada kita semua bahwa dasar dari semua keberhasilan bukanlah hanya talenta atau keberuntungan, melainkan kepercayaan diri yang kokoh.

Dr. Joseph memulai kariernya dalam kondisi yang tidak selalu mendukung. Sebagai pelatih, dia sering kali bertemu dengan orang tua yang antusias ingin anak-anak mereka bermain untuk tim yang telah memenangkan kejuaraan nasional. Namun, dia cepat menyadari bahwa banyak di antara mereka yang salah mengerti; mereka berpikir bahwa semua yang dibutuhkan adalah bakat alami atau kecepatan luar biasa. Namun, Dr. Joseph lebih tertarik pada sesuatu yang lebih mendalam: kepercayaan diri para pemain.

Dr. Ivan Joseph - Pakar kepemimpinan terkenal, penulis buku terlaris, pembicara utama, dan pelatih peraih penghargaan (Sumber: drivanjoseph.com)

Menurut Dr. Joseph, kepercayaan diri adalah keterampilan yang dapat dan harus dikembangkan. Dia menganggap kepercayaan diri sebagai kemampuan untuk percaya pada diri sendiri untuk menyelesaikan tugas apa pun, terlepas dari betapa sulitnya kondisi yang dihadapi. Ini adalah fondasi yang memungkinkan atlet untuk bertahan dalam tekanan, mengatasi ketakutan, dan akhirnya mencapai puncak prestasi.

Salah satu cara Dr. Joseph mengembangkan kepercayaan diri di antara atletnya adalah melalui pengulangan. Dia sering menceritakan bagaimana dia merekrut seorang penjaga gawang dari Kolombia yang awalnya memiliki kesulitan dalam menangkap bola. Dengan tidak adanya solusi instan, dia menetapkan rutinitas bagi sang penjaga gawang: menendang bola ke dinding dan menangkapnya lagi sebanyak 350 kali setiap hari selama delapan bulan. Ketekunan dan dedikasi mengubah kelemahan menjadi kekuatan, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri sang penjaga gawang, tetapi juga memampukannya untuk bermain di level profesional di Eropa.

Pendekatan Dr. Joseph terhadap kegagalan dan keberhasilan juga memberikan pelajaran penting. Dia mengajarkan bahwa kegagalan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencoba lagi. Sebaliknya, kegagalan adalah langkah penting dalam proses pembelajaran. Dalam salah satu ceramahnya, Dr. Joseph menekankan bahwa J.K. Rowling ditolak oleh dua belas penerbit sebelum akhirnya 'Harry Potter' diterbitkan, menunjukkan bahwa kegigihan dapat mengarah pada hasil yang luar biasa.

Selain ketekunan, Dr. Joseph juga mendorong praktik self-talk positif. Dia percaya bahwa banyak dari kita memiliki rekaman negatif yang terus menerus berputar dalam pikiran kita---rekaman yang mengatakan kita tidak cukup baik, atau kita pasti akan gagal. Mengubah narasi ini dan menggantinya dengan afirmasi positif seperti "Saya adalah kapten dari kapal saya dan tuan dari takdir saya" adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan diri.

Buku 'You Got This - Mastering the Skill of Self-Confidence' karya Dr. Joseph menjadi buku terlaris di Amazon Kanada.

Dr. Ivan Joseph tidak hanya memberikan teori tentang pentingnya kepercayaan diri, tetapi juga secara pribadi menerapkannya dalam berbagai situasi di kehidupannya sendiri. Awalnya, dia menggambarkan perasaan tidak mampu atau tidak kompeten saat harus berhadapan dengan aspek teknis tertentu, seperti dalam pertemuan dengan arsitek dimana ia merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang matematika dan geometri---ia merasa seperti "batang pos", yang berarti merasa tidak berguna atau bodoh dalam konteks tersebut.

Namun, meskipun menghadapi kekurangan dan keraguan diri ini, Dr. Joseph berhasil mengatasi perasaan tidak amannya dan membangun kepercayaan diri yang kuat. Ini, pada gilirannya, membantunya mencapai posisi kepemimpinan yang lebih tinggi, seperti memimpin departemen atletik. Kisahnya menunjukkan bagaimana kepercayaan diri yang kuat dan berkembang dapat membantu seseorang meningkatkan kapasitas mereka untuk kepemimpinan dan sukses, mengubah ketidakpastian awal menjadi pencapaian yang signifikan. Ini adalah contoh bagaimana menghadapi dan mengatasi kelemahan dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi dan profesional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline