Kali ini kita akan mengangkat kisah seorang profesor yang tidak hanya mengajar tentang kebahagiaan tapi juga mengalami sendiri tantangan dan penemuan dalam perjalanan mencari makna dari waktu. Mari kita mulai dengan perkenalan singkat tentang sang profesor dan perjalanan karirnya yang menarik.
Cassie Holmes, seorang profesor dari UCLA yang mempelajari hubungan antara waktu dan kebahagiaan, menemukan bahwa kebahagiaan bukanlah tentang memiliki lebih banyak waktu. Ia mengungkap hasil yang mematahkan mitos dan cara-cara untuk menghabiskan waktu yang kita miliki untuk membawa sukacita yang lebih besar ke dalam hidup kita.
Prof. Holmes adalah pengajar sekaligus pemenang penghargaan tentang waktu dan kebahagiaan, dan penulis buku terlaris Happier Hour: How to Beat Distraction, Expand Your Time, and Focus on What Matters Most.
Happier Hour merupakan buku terlaris di Wall Street Journal, dan terpilih sebagai Amazon Best Book of 2022, dan disebut "wajib dibaca" oleh Forbes, Washington Post, dan Financial Times, serta ditampilkan di berbagai media seperti Today Show, CBS Mornings, CNN, NPR's Hidden Brain, dan GOOP with Gwyneth Paltrow.
Kehidupannya yang dinamis dan penuh tekanan, terutama setelah kelahiran anak pertamanya, membawanya pada pemahaman mendalam tentang apa yang disebut "kemiskinan waktu" yang ia maksudkan sebagai suatu perasaan yang tidak pernah memiliki cukup waktu untuk melakukan segala sesuatu.
Suatu malam, dalam perjalanan pulang dengan kereta dari New York ke Philadelphia, ia merasa Lelah, kewalahan, dan merenung. Kejadian ini menjadi titik balik dalam hidupnya.
Prof. Holmes menghadapi realitas bahwa, meskipun memiliki karir yang cemerlang, ia tidak merasa bahagia dengan cara ia menghabiskan waktunya.
Hal ini memicunya untuk mengubah fokus penelitiannya: dari mencari tahu bagaimana orang dapat bekerja lebih efisien menjadi bagaimana mereka bisa lebih bahagia dengan waktu yang mereka miliki.
Dari penelitiannya, Prof. Holmes menemukan bahwa kebahagiaan tidak selalu berhubungan dengan berapa banyak waktu luang yang kita miliki, tapi bagaimana kita menggunakannya.
Menariknya, penelitiannya menunjukkan bahwa ada "titik manis" di mana orang merasa paling bahagia, tidak terlalu sibuk tetapi juga tidak terlalu banyak waktu luang.