Lihat ke Halaman Asli

Ansarullah Lawi

Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Mengenal Vertex AI: Revolusi Google Cloud yang Semakin Memudahkan Kita

Diperbarui: 9 April 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.shutterstock.com/id/image-photo/seattle-wa-usa-oct-11-2019-1528609619

Dunia teknologi tidak pernah berhenti berinovasi, dan salah satu terobosan yang paling menggemparkan belakangan ini datang dari Google Cloud, dengan peluncuran Vertex AI pada tahun 2021. Bayangkan sebuah platform yang memungkinkan para pengembang, ilmuwan data, dan bahkan perusahaan besar untuk menggali potensi penuh dari kecerdasan buatan (AI) tanpa harus bersusah payah. Nah, itulah esensi dari Vertex AI, yang dirancang untuk memudahkan penggunaan model-model AI generatif dalam satu lingkungan yang terpadu dan efisien. 

Dalam setiap langkah inovasi, kecerdasan buatan bukanlah akhir perjalanan, melainkan jembatan menuju masa depan yang tak terbatas.

Diluncurkan pada tahun 2021, Vertex AI muncul sebagai solusi untuk mengintegrasikan berbagai aspek pembuatan AI dalam satu platform. Hal ini memungkinkan para pengembang, ilmuwan data, dan perusahaan untuk lebih mudah dalam mengembangkan, melatih, dan menerapkan model AI. Dengan kemudahan ini, inovasi dalam AI dapat berkembang dengan cepat dan efisien, membuka pintu bagi penciptaan solusi yang inovatif dan relevan.

Salah satu bintang dari platform ini adalah Gemini 1.5 Pro, sebuah model AI yang diperkenalkan oleh Google sebagai yang paling canggih di bulan Februari 2024. Model ini memiliki 'jendela konteks' sebesar 1 juta token, yang merupakan sebuah istilah teknis yang merujuk pada jumlah data atau informasi yang dapat diproses dan dipahami oleh model dalam satu waktu. Dengan jendela konteks yang lebih besar, Gemini 1.5 Pro dapat memahami dan mengolah informasi dalam skala dan kompleksitas yang lebih tinggi, membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi AI yang lebih maju.

Gemini 1.5 Pro juga telah diperkaya dengan kemampuan untuk memproses audio, termasuk ucapan dan suara dari video. Hal ini berarti model dapat melakukan transkripsi audio ke teks dengan kualitas tinggi dan melakukan analisis yang terintegrasi antara teks, gambar, audio, dan video, memperluas fungsi dan aplikasi dari AI dalam berbagai bidang.

Teknologi tidak pernah stagnan; setiap kemajuan membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang dapat kita capai.

Selain itu, Vertex AI kini dilengkapi dengan CodeGemma dan Claude 3, yang merupakan model-model baru yang dikembangkan untuk spesifikasi tugas-tugas tertentu seperti generasi kode dan bantuan pengembangan software. CodeGemma, misalnya, adalah model yang dirancang untuk membantu dalam penulisan dan analisis kode program, sedangkan Claude 3 adalah bagian dari keluarga model AI yang dikembangkan oleh Anthropic, berfokus pada pemahaman dan generasi teks yang lebih alami dan intuitif.

Imagen 2.0 juga menjadi bagian penting dari evolusi ini, menawarkan kemampuan untuk mengonversi teks ke gambar langsung atau GIF dalam hitungan detik. Ini membantu para profesional di bidang pemasaran dan kreatif untuk menghasilkan konten visual yang menarik dengan cepat dan efisien. Imagen 2.0 juga menyertakan fitur canggih seperti outpainting dan inpainting, yang memungkinkan pengguna untuk mengedit gambar dengan menambah atau menghapus elemen dengan mudah.

Akhirnya, pengenalan SynthID oleh Google DeepMind, sistem watermarking yang tidak terlihat, menandai langkah penting dalam memastikan keamanan dan keaslian konten yang dihasilkan AI. Ini memungkinkan pengguna untuk menandai gambar yang dihasilkan dengan watermark khusus, memastikan bahwa kreasi mereka tetap terlindungi dan dapat diidentifikasi.

Dengan semua pembaruan dan penambahan fitur ini, Vertex AI dari Google Cloud berdiri sebagai sebuah platform yang tidak hanya memfasilitasi pengembangan AI yang canggih tetapi juga membuatnya lebih mudah diakses dan dimengerti oleh masyarakat luas. Ini menandakan era baru di mana teknologi AI tidak lagi terbatas pada pakar dan peneliti, melainkan menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk berinovasi dan menciptakan solusi yang meningkatkan kehidupan sehari-hari.

Ketika manusia dan kecerdasan buatan bekerja bersama, potensi untuk menciptakan, inovasi, dan memecahkan masalah menjadi tak terhingga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline