Lihat ke Halaman Asli

ansari 29

mahasiswa ilmu pemerintahan

Menjelang Pilkada, Jambi Krisis Tokoh Potensial?

Diperbarui: 17 Juli 2024   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tak terasa 4 bulan lagi masyarakat Provinsi Jambi kembali menggelar perhelatan 5 tahun sekali dalam rangka memilih kepala daerah. tak hanya pemilihan walikota atau bupati. Dalam pemilihan umum yang akan di laksanakan pada 23 november 2024 nanti masyarakat Provinsi Jambi juga turut memilih Gubernur  yang akan memimpin Provinsi Jambi 5 tahun kedepan. Dalam beberapa pemilu yang terjadi di indonesia baik di tingkat presiden, gubernur, walikota atau bupati biasanya terjadi kecenderungan orang yang menjabat sebagai nomor 2 ataau wakil akan maju dalam kontestasi politik untuk naik level. namun lain halnya yang terjadi di Provinsi Jambi.

Masayarakat jambi di hadapakan pada pillihan yang sama kembali. Sang petahana Al Haris menggandeng kembali wakilnya Abdullah Sani untuk maju dalam perhelatan Pilkada tahun 2024 ini. Entah untuk lanjut bersama sama menuntasakan Jambi Mantap sesuai slogan yang selalu di elu-elukan atau hanya menjaga lumbung lumbung suara. 2 periode menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Merangin dan terplih menjadi Gubernur Jambi lalu di lantik pada 2021 lalu.

 Al haris banyak meninggalakan dosa untuk masyarakat Provinsi Jambi di kalangan mahasiswa Al Haris di kenal dengan sebutan Kancil di karenakan kepiawan nya dalam beretorika dalam segala permasalahan tertutama batu bara. Sebagaian masyarakat jambi menganggap angkutan batubara benar benar merajalela. Tak hanya di jalan darat memakan korban nyawa di jalur air yang melewati sungai batranghari juga memancing konflik dengan masyarakat karena dinilai merusak lingkungan.

Disisi lain datang sang penantang dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur berbekal pengalaman memimpin DPRD Tanjabtim selama 3 periode dan Bupati Tanjabtim selama 2 periode tentunya dinilai kenyang asam dan garam perpolitikan terkhusus di daerahnya. 

Akan tetapi beberapa masyarakat tanjabtim enngan untuk memilih Romi di karenakan dosa dosa nya selama menjabat sebagai Bupati Tanjabtim masyarakat menilai Romi membangun pilih kasih dalam pembangunan di kabupaten tanjabtim terutama masalah infrastrukur sebagaian masyarakat menliai Romi tidak becus dalam bekerja dan mempertanyakan sekaligus menyayangkan apabila romi maju dalam perhelatan pilgub jambi. 

Di beberapa spanduk yang berada di ruas jalan terlihat spanduk romi bersanding dengan Saniatul Lativa yang sudah duduk dua periode di DPR RI kemudian gagal mempetahankan singgsana dalam pemilu yang di gelar februari lalu.

Kemudian hal yang menarik dalam perhelatan gubernur jambi pada tahun ini adalah baik Al-haris maupun Romi keduanya merupakan kader partai amanat nasional (PAN) akan tetapi kurang beruntung bagi Romi karena PAN lebih memilih merekomendasikan Al Haris sebagai calon yang di usung. Entah karena startegi main aman atau karena rumor kurangnya kepedulian romi dalam mengurus PAN Tanjabtim. Hingga saat ini romi masih berburu rekomendasi partai.

Berdasarkan hal yang terjadi saat ini dapat kita lihat bahwa provinsi jambi krisis tokoh politik yang menjadi arah baru. Yang dimiliki provinsi jambi kebanyakan hanyalah tokoh yang tidak bisa memberikan contoh atau teladan tentang kepemimpinan yang baik itu sendiri. 

Kemudian yang patut di sorot adlah kurangnya sentuhan dari akademisi yang benar benara paham terkait permasalahan dalam bumi sepucuk jambi sembilan lurah ini padahal ada beberapa guru besar yang punya kapabilitas dalam memimpin dan berpolitik. Para akademisi kebanyakan sudah berada dalam zona yang nyaman di dalam kampus hal ini sangat disayangkan.

Ditulis oleh : A.R Pane S.IP




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline