Lihat ke Halaman Asli

Dejavu dan Jamais vu

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup di dunia ini tak lebih lama daripada sehela napas. Bukankah selain waktu sesaat ini, semua yang pernah kita jalani tidak begitu beda dengan semua yang belum kita jalani? Apapun yang anda sentuh, percayai, dan tampak pada hari ini akan menjadi-seperti realitas kemarin-sebuah ilusi dihari esok. Tidak jarang kita merasa "pernah" mengalami, padahal sesungguhnya belum (dejavu). Sebaliknya kita merasa "belum" padahal sesungguhnya pernah (jamais vu). Otak tak bisa membedakan antara ingatan dan fakta, mimpi dan imajinasi. Imajinasi pada masa lalu tidak terlalu berbeda dengan kenangan pada masa depan; keduanya tidak disini! masa lalu adalah gelap, masa depan penuh misteri. Penggalan dari buku "Tapak Sabda", fauz noor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline