Lihat ke Halaman Asli

Yuliska Labawo

Pegawai Negeri Sipil

Upacara Adat Mombowa Tumpe di Kecamatan Batui Dihadiri Menteri Parekraf RI

Diperbarui: 8 Desember 2023   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Upacara Ritual Adat Mombowa Tumpe yang telah beratus tahun dilaksanakan di Kecamatan Batui Kabupaten Banggai menjadi sesuatu yang istimewa karena dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekraf RI Bapak Dr. SANDIAGA SAHALUDIN UNO.DDA.,M.BA  dalam sambutan yang disampaikan beliau pada tanggal 2 Desember 2023, mengharapkan agar tetap melestarikan tradisi tersebut sebagai warisan leluhur dan tentu saja  mampu menjaga ekosistem lingkungan khususnya habitat dari Maleo itu sendiri yang merupakan burung endemic yang ada di sulawesi. 

Mas mentri sapaan akrab beliau memberikan semangat kepada para pelaku usaha untuk terus kreative dan inovatif dalam mengembangkan produk - produk ekraf,sebagaimana  dalamritual adat tersebut . Pariwisata  hadir dalam sentuhan Festival Mombowa Tumpe yang diharapkan mampu mendorong sentra ekonomi kreatif di masyarakat lokal. 

Tidak hanya menghadiri Upacara Adat Tumpe, Mas Menteri melakukan kegiatan Fun Run dan mengunjungi salah satu Daya Tarik Wisata yang berada ditengah kota Luwuk yaitu Air Terjun Piala, Beliau sangat terkesan dengan keindahan Air Terjun Piala dan mengatakan layak untuk dapat Piala dan masuk dalam destinasi terbaik tahun depan, begitulah harapan Mas Menteri. 

Harapan atas kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekraf dalam upacara adat Tumpe dan Air Terjun Piala bisa mencakup beberapa aspek kepariwisataan yang berpotensi mendukung pengembangan dan promosi destinasi tersebut.

Penulis berharap dengan kehadiran Menteri Parekraf RI

1.  meningkatkan promosi destinasi budaya mombowa Tumpe dan Air Terjun Piala secara nasional dan internasional. Selain itu, diharapkan kunjungan ini membawa dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, termasuk pelaku usaha kecil dan industri kreatif di sekitar destinasi tersebut.

2. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata:  Mengharapkan adanya dukungan untuk pengembangan infrastruktur pariwisata, seperti akses jalan, tempat parkir, dan fasilitas pendukung lainnya, guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung.

3. Pengelolaan Berkelanjutan: Harapan akan dukungan dalam pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan di Tumpe dan Air Terjun Piala. Ini termasuk implementasi praktik-praktik ramah lingkungan, pemeliharaan keberagaman ekosistem, dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi.

4. Pemberdayaan Budaya:Menyuarakan harapan bahwa kunjungan ini akan memperkuat upaya pelestarian dan pemberdayaan budaya lokal, terutama melalui promosi dan pelestarian upacara adat Tumpe.

5. Kolaborasi dan Investasi: Harapan akan adanya kesempatan untuk membangun kerjasama dengan pihak swasta dan investasi dalam proyek pariwisata di daerah tersebut, yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi ekonomi lokal.

6. Edukasi dan Pelatihan: Mengharapkan adanya program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat lokal, khususnya yang terlibat langsung dalam sektor pariwisata. Ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada wisatawan.

Hal ini  memastikan bahwa kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekraf tidak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi perkembangan pariwisata dan kehidupan masyarakat lokal di Tumpe dan Air Terjun Piala.


Yuliska

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline