Potensi Sport Tourism sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

By. Yuliska Labawo

Trend pariwisata global di abad ke -21 mengalami pergeseran pola konsumsi wisatawan.  Pada era tahun 80-an trend pariwisata dalam bentuk mass tourism atau bergerombol dengan menggunakan jasa tour dan travel dalam mengunjungi tempat wisata. Seiring berjalannya waktu berubah menjadi wisatawan minat khusus.  

Wisata minat khusus hadir dengan harapan dapat memuaskan keinginan wisatawan yang spesifik.  Para wisatawan tidak akan ragu untuk membayar lebih pada penyelenggaran wisata dengan harapan terpenuhi pengalaman yang optimal, beragam dan mendapatkan sebuah sensasi rasa terhadap petualangan yang melibatkan secara emotional. Hal demikian menambah nilai jual sebuah produk wisata. 

Salah satu wisata minat khusus yang telah menarik perhatian khusus adalah wisata olahraga.   Tahun 2001 di  Barcelona The World Tourism Organization dan International Olympic Comittee  mengadakan sebuah konfrensi mengenai olahraga dan pariwisata.  konfrensi tersebut terselenggaran atas keinginan wisatawan untuk menemukan sebuah pengalaman yang berbeda.

Pariwisata olahraga memberikan pengalaman rekreasi yang berdampak positif bagi suatu negara. Hal tersebut berdasarkan penelitian oleh International World Tourism Organization ( WTO) 2001, dimana kontribusi olahraga terhadap produk domestik negara-negara adalah  antara 1- 2 %, sementara kontribusi pariwisata  antara 4-6 % ( Ritchie and adair 2004).

Secara umum, diakui bahwa ada tiga jenis wisata olahraga :

• Active sport tourism yaitu orang-orang yang berpergian untuk aktif berpartisipasi dalam acara olahraga seperti , golf, tennis, kayak, selancar dan memancing.
• Event sport tourism yaitu orang -orang yang berpergian untuk menyaksikan event seperti olimpiade, asean games, PON, pertandingan sepak bola. 
• Nostalgia sport tourism yaitu orang-orang yang melibatkan perjalanan ke tempat-tempat wisata yang terkenal , misalnya kunjungan ke balai olahraga seperti Hallf of FAme Bola BAsket Akademi di Knoxville Tennese dan  Baseball Hall of Fame di Cooperstown New York.

Kabupaten Banggai sebelumnya juga sering menggelar event sport tourism. Pada tahun 2021 event tour de Banggai adalah momentum awal di mana kebangkitan pariwisata dan sport pasca covid. Total sebanyak 140 persen yang terdiri dari para atlet profesional dan pemula ikut dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian pada Tour de Banggai. 

Para peserta tersebut harus melalui lintasan sejauh 100 kilometer, star dari Kecamatan Toili dan berakhir  di Kota Luwuk. Tour de Banggai yang merupakan kali pertama diadakan.  

Hal ini jugalah yang membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap menggarap sport tourism menjadi salah satu segmentasi yang difokuskan untuk dikembangkan dalam upaya membangkitkan sektor parekraf pasca-pandemi. 

Tahun 2022, Central Celebes  Walk  diadakan di Kabupaten Banggai, terpilihnya Kabupaten Banggai sebagai tuan rumah pelaksanaan central celebes walk melalui proses yang cukup panjang, dikarenakan event tersebut merupakan standar event international di bawah pengawasan Indonesia Walking Association (IWA) .  Jumlah peserta CCW kurang lebih 300 peserta yang berasal dari berbagai daerah dan kominitas pejalan kaki yang ada di kabupaten Banggai.

Suksesnya acara CCW 2022 membuka peluang bagi  negara-negara yang tergabung dalam Asosiasi Pejalan Kaki Dunia memberikan kepercayaan kepada Banggai yang nantinya  digelar secara kolaboratif dengan Indonesia Walking Association (IWA). 

Keberhasilan event sport tourism di Kabupaten Banggai merupakan komitment kuat Dinas Pariwisata provinsi sulawesi tengah dan Pemerintah Kabupaten Banggai dalam mempromosikan Potensi Wisata dan Olahraga di Banggai.  Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian khusus dalam mengembangakan sport tourism di Kabupaten Bangggai adalah management atau pengelolaan. Berbicara management adalah  sumber daya manusia. 

Kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi alam dan pariwisata yang ada di kabupaten Banggai yang menjadi  kekuatan daya tarik wisata yang memiliki nilai tentunya tidak lepas dengan perbaikan infrastruktur terkait sarana dan prasarana yang digunakan. 

Pentingnya inovasi dan fasilitas yang lengkap sehingga kebutuhan para tamu yang berkunjung ataupun yang mengikuti kegiatan olahraga dapat terpenuhi dengan baik. Produk wisatapun harus memiliki konsep yang jelas, sehingga digelarnya event atau pertandingan di Kabupaten Banggai, tidak hanya sekedar menonton pertandingan, tetapi dapat dikembangkan potensi-potensi wisata lainnya yang dapat menjadi daya tarik wisata dari sport tourism. 

Aksesibilitas yang dimiliki di Kabupaten  Banggai merupakan sebuah peluang besar karena Kabupaten Banggai sudah sangat mudah di akses baik  transportasi darat maupun udara, ketersediaan hotel dan penginapan yang memadai. Meski terkendala dengan mahalnya tiket pesawat tetapibukan kendala yang sangat berarti jika pengelolaan sport tourism secara profesional yang memberikan kepuasan bagi para tamu. 

Untuk mewujudkan tata kelola kepariwistaan dan berkelanjutan , bertanggungjawab dan berkesimbangan harus terbangun interkoneksi, keterkaitan melalui perencanaan dan managemen destinasi pariwisata secara terpadu. 

Kesuksesan sebuah event sport tourism tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.  kerja sama dengan biro perjalanan wisata, dan agens sport tourism jika kita mau berfikir skala besar dalam mempromosikan Kabupaten Banggai khususnya mempromosikan sport tourism sebagai daya tarik wisata. 

Peserta CCW