Lihat ke Halaman Asli

Uji Kesabaranmu di Tol Jakarta - Cikampek

Diperbarui: 29 April 2019   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam pulang kerja di Tol Cikampek km 42 arah Jakarta. Doc pribadi

(Saya mulai menulis ini saat terjebak kemacetan selama 1 jam ketika menempuh 1.5 km dari gerbang tol Cikarang utara sampai gerbang tol Cikarang utama)

Jam 3 sore waktu Karawang, 90 menit sebelum jam kerja karyawan ditempat saya bekerja selesai. Ada yang sibuk menyelesaikan pekerjaannya, ada yang merangkum apa yang sudah dikerjakan hari ini, ada pula yang sedang membuka google maps untuk mengecek rute pulang kerumah khususnya mereka yang pulang ke arah Jakarta. 

Hampir dipastikan jalur pulang mereka lewat Tol Jakarta - Cikampek, termasuk saya yang sudah 6 tahun lewat jalur ini setiap hari, apesnya jalur ini sedang sangat tidak ideal untuk pekerja yang sudah capek bekerja seharian, macet, yang membuat perjalanan pulang tidak bisa ditebak. 

Ya semenjak pembangunan tol layang dimulai, kemacetan jadi rutin terjadi disini, saya sendiri sebelum proyek ini dimulai biasanya menempuh perjalanan dari Bekasi ke Karawang sekitar 1 jam, bahkan kalau jalanan agak kosong dan mau agak ngebut bisa ditempuh kurang dari 1 jam, bayangkan dbanding selama proyek sudah dimulai ,perjalanan rata rata bisa 90 menit sampai 3 jam, benar benar tidak bisa ditebak. 

Tampilan familiar dari Google maps jalur Karawang (disebelah kanan sekitar icon work) sampai Bekasi (kiri icon home) sepanjang 44 km didominasi merah gelap. Doc pribadi

Rekor perjalanan pulang terlama saya mencapai 6 jam dijalan, waktu itu ada pekerjaan disimpang Cikunir yang infonya hanya menyisakan 1 jalur arah JORR untuk dilalui, yang ekor kemacetannya sampai Delta mas. 

Sementara rekor perjalanan berangkat terlama sekitar 5 jam, waktu itu 9 April 2019, kendaraan dijalan tol sampai berhenti total sehingga banyak penumpang keluar dari kendaraannya masing masing. Tidak ada informasi apa yang terjadi waktu itu dari Jasa Marga (saya berulang kali mencari tau lewat akun sosmednya).

Tol berhenti total di km 19, 9 April 2019. Doc pribadi

Selain itu kondisi jalan tol Jakarta - Cikampek (khususnya rute Bekasi-Karawang) juga tidak bisa dibilang baik kondisinya. Jalan berlubang bisa temukan disana sini pada kedua arah, pengendara harus ekstra hati hati bila tidak mau kendaraannya melewati lubang yang bisa merusak kendaraannya. Juga permukaan jalan bergelombang, atau genangan air yang cukup tinggi waktu hujan sehingga menyebabkan kemacetan, kemudian aspal tambalan yang lebih tinggi dibanding permukaan jalan. 

Ada juga beton separator jalan disisi jalur cepat yang memisahkan jalan tol dengan area pekerja jalan tol layang yang dipasang tidak lurus, dibeberapa bagian separator tiba tiba masuk terlalu dalam kejalur cepat sehingga sangat berbahaya buat pengendara. Belum lagi masalah penerangan jalan yang menurut saya masih sangat minim untuk jalan tol sesibuk Jakarta - Cikampek.

Memang pembangunan jalan tol layang dijalur ini sangat baik tujuannya, salah satunya sebagai penambah kapasitas jalan untuk mengurangi kemacetan ditol yang sibuk ini, tapi alangkah baiknya juga diikuti dengan persiapan yang lebih matang untuk meminimalisir segala macam efek yang merugikan para pengguna jalan tol. 

Jasa Marga pun sudah menambah 1 lajur untuk mengganti jalur yang terpakai untuk pembangunan tol layang, sayangnya ini saja ternyata belum cukup karena kemacetan parah terbukti masih tetap terjadi. 

Informasi yang up to date terkait penyebab kemacetan disertai berapa lama waktu untuk menangani kemacetan tersebut juga sangat penting bisa diberikan pihak Jasa Marga kepada pengguna tol (misal lewat sosial media) agar pengguna jalan mengetahui dan mengantisipasi kemacetan yang terjadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline