Modul Ajar "Komposisi Tari Tradisi" Inovatif, Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas XI SMA Kesatrian 2 Semarang
SMA Kesatrian 2 Semarang baru-baru ini meluncurkan sebuah modul ajar inovatif bertajuk "Komposisi Tari Tradisi" untuk siswa kelas XI, sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan dan mengembangkan kreativitas seni budaya di kalangan generasi muda. Modul ini tidak hanya berfokus pada teknik dasar tari tradisional, tetapi juga mengajak siswa untuk berinovasi dalam menyusun dan memodifikasi gerakan tari dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Dengan pendekatan yang berbasis pada pemahaman mendalam terhadap bentuk tari tradisional Indonesia, modul ini memadukan teori dan praktik dalam cara yang menarik. Selain itu, melalui pembelajaran ini, siswa diberikan kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana proses penciptaan komposisi tari yang melibatkan unsur estetika, cerita, dan nilai budaya dari beragam suku di Indonesia.
Keberhasilan dari penerapan modul ini terbukti melalui antusiasme siswa dalam kelas, yang tidak hanya sekadar belajar tari, tetapi juga didorong untuk mengeksplorasi identitas budaya mereka sendiri.
Dalam beberapa minggu pelajaran, hasil karya siswa dalam menciptakan komposisi tari baru yang menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern semakin membuktikan bahwa pendidikan seni budaya tidak hanya relevan, tetapi juga vital untuk memperkaya kehidupan berbudaya di era globalisasi ini.
SMA Kesatrian 2 Semarang, dengan kehadiran modul ajar "Komposisi Tari Tradisi", berhasil membuktikan bahwa seni budaya bukan hanya tentang pelestarian, tetapi juga tentang inovasi dan keberlanjutan. Ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya menghargai warisan budaya, tetapi juga mampu berkreasi dalam menjaga kelestariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H