Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Menatap Langit-Langit

Diperbarui: 4 Juli 2023   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc Pribadi

Menatap Langit-Langit

tak ada yang menarik sebenarnya.
kosong dan putih.
dan temaram lampu tidur.
hanya saja pikiran ini melayang-layang.

membumbung memenuhi langit kamar.
menciptakan sebuah panggung drama tanpa naskah.
berkisahlah tokoh mellow, komedian dan dibumbui romansa.
semakin ramai pentas langit-langit.
semakin cepat pula bulan menghilang di kejauhan.

sesampai pagi itu tiba.
bercerminlah ia, memantulkan mata panda.
bunyi kretak-kretak pegal lunglai terdengar.
dilihatnya lagi langit-langit, salah dia mengapa begitu menarik.

besok-besok tak lagi tergoda menatapnya semalaman.
tapi tidak janji.

10/01/2023
#satukatadanlainnya 13 | #puisianny

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline