Sebagai pecinta steak yang selalu ingin mencari pengalaman baru, saya memutuskan untuk menjajal kelezatan yang baru hadir di Silo Jakarta, yaitu dry-aged 30 days olive wagyu A5. Tak sabar untuk mengeksplorasi cita rasa yang unik, saya memasuki restoran dengan harapan tinggi dan penasaran yang membara.
Perjalanan kuliner ini dimulai dari jalan-jalanku ke Jakarta bersama Sulthan, yang bisa dibilang warlok Jakarta kepleset dikit alias Bogor. Saya bisa dibilang pecinta steak dan suka eksplorasi berbagai olahan daging dan Sulthan ini omnivora jadi suka apa aja, so so gitu deh bukan yang meat lovers banget. Bermula dari BM-ku (bahasa gaul, artinya banyak mau), kami pun hunting dari TikTok mencari steak house yang oke di Jakarta, Dan akhirnya, kami menemukan Silo sebagai jawabannya!
Kami ke Silo sekitar pukul 7 malam dan lokasinya ada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar 40 menit dari pusat Kota Jakarta, jika traffic lancar. Sesampai disini, kami disambut dengan security yang bertugas juga menata parkir yang ramah dan solutif, cukup memberi kesan baik saat sampai disini. Saat kami datang, restoran ini cukup ramai pengunjung kami diarahkan parkir di samping restoran. Lokasi steak house ini ada di lantai 2, jadi kami diarahkan untuk menaiki lift yang unik, karena bentuknya seperti pintu biasa dan hanya menampung maksimal 4 orang. Bisa nih diadaptasi untuk rumah di masa depan, hehe aamiinn.
Sesampai di Silo, kami disambut ramah dengan waiter yang mengantarkan kami ke tempat duduk. Karena kami belum reservasi, kami diantar ke tempat duduk yang masih tersedia. Disini mostly isinya orang-orang yang sedang merayakan hari spesial, terlihat ada keluarga yang sedang celebrate birthday Bapaknya, lalu ada juga pasangan yang sepertinya sedang anniversary, juga keluarga yang makan bersama. Dan kami si pemburu steak yang ikutan coba-coba kesini!
Ambience disini juga sangat menarik dengan suasana eksklusif dengan dekorasi kontemporer yang mengambil inspirasi dari Jepang. Restoran ini menawarkan elevated dining experience melalui modern Japanese grill. Dekorasi Silo memberikan pengalaman makan malam premium yang menarik dengan keindahan estetika ala Jepang.
Uniknya lagi, sebelum makan kita diberi gratis foto polaroid untuk mengabadikan momen makan di Silo. Ini pengalaman pertamaku ada steak house yang lucu gini. "Welcome to Silo" tulisan yang tertera dalam kertas bingkai polaroid itu. Kemudian, foto ini dipajang selama dining berlangsung. Tak heran banyak yang datang kesini untuk merayakan momen spesial bersama orang tersayang!
Berbeda dengan steak house lain, Silo memberikan banyak cara untuk kami menikmati kelezatan steaknya. Pertama, dengan mengenalkan variasi potongan daging beserta asal-usulnya dan menjelaskan secara rinci tentang proses dry-aging, juga menyuguhkan layanan istimewa dari chef melalui pengalaman yang disesuaikan secara personal. Dengan menyajikan steak yang dimasak langsung oleh chef di depan meja pelanggan, Silo menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan.
Saat itu, kami disuguhkan satu buku menu yang menyediakan tiga macam kategori daging, yaitu reserved, dry-aged, dan nikutama. Reserved merupakan potongan premium dengan rasa unik, dinikmati bersama mentega dan saus artisan buatan restoran. Kemudian, dry-aged adalah potongan premium pilihan yang telah mengalami proses pematangan. Untuk meningkatkan rasa dan tekstur, disajikan langsung dengan garam artisan Silo. Dan, nikutama adalah daging yang direndam secara tradisional dengan teknik klasik Jepang, dipadukan dengan telur onsen organik. Setiap kategori dipasangkan dengan sajian yang berbeda, meningkatkan pengalaman dan kelezatan masing-masing potongan daging. Untuk steaknya berada di rentang harga mulai dari Rp 200 ribuan hingga Rp 700ribuan per 100 gram.