Agama Islam mengajarkan banyak hal dalam kehidupan, termasuk masalah kesehatan. Di dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang membicarakan penyakit dan obatnya, seperti QS. An-Nahl ayat 69 yang menyebutkan madu sebagai penyembuh.
Dalam hadits pun juga banyak membicarakannya, seperti hadist yang berbunyi "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya." Dan "Setiap penyakit ada obatnya...."
Salah satu ayat yang populer adalah firman-Nya yang membenarkan ucapan Nabi Ibrahim as. Di dalam QS. Asy-Syu'ara ayat 80 yang artinya "Dan apabila aku sakit, Dialah(Allah) yang menyembuhkanku."
Di dalam ayat tersebut, "Dan apabila aku sakit" menunjukkan bahwa ada kalanya manusia bisa tertimpa suatu penyakit. Penyakit itu datangnya karena kesalahan manusia sendiri. Kesalahan itu manusia tidak menyesuaikan diri dengan ketetapan yang sudah ada.
Misalnya tubuh manusia yang sudah diciptakan sedemikian rupa dengan segala anggota tubuh dan fungsinya masing-masing, jika digunakan tidak semestinya atau melebihi kapasitasnya, tentu akan mendatangkan penyakit.
Kita ambil contoh perut, atau sistem pencernaan secara menyeluruh merupakan sumber banyaknya penyakit yang datang. Dengan adanya pencernaan, kita mendapatkan energi yang diperlukan oleh tubuh.
Akan tetapi, jika makanan yang masuk terlalu banyak, tidak semuanya akan diserap oleh tubuh, melainkan disimpan di dalam lemak yang jika dibiarkan menumpuk akan menimbulkan banyak masalah, seperti berat badan berlebih atau bahkan penyakit jantung. Kurang makan pun dapat menimbulkan masalah seperti kurang gizi, kekurusan atau mag.
Lalu "Dialah(Allah) yang menyembuhkanku" menunjukkan bahwa segala kesembuhan datangnya dari Allah. Adapun dokter, obat-obatan, atau berbagai macam metode penyembuhan hanyalah satu dari sekian sebab kesembuhan yang datangnya juga dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Akan tetapi, datangnya kesembuhan itu dari Allah bukan berarti kita sebagai manusia tidak melakukan usaha untuk mencari sebab kesembuhan. Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa Allah menurunkan penyakit begitupun obatnya, menunjukkan bahwa perlu ada usaha untuk mencari obat yang telah diturunkan itu, baik itu berupa obat-obatan maupun metode pengobatan.
Di situlah peran dokter atau ahli kesehatan untuk menggali ilmu tentangnya, dan ikhtiar kita untuk mendatangi mereka atau menggunakan obat sesuai anjuran mereka untuk mendapatkan sebab kesembuhan.
Tapi jangan lupakan doa, karena dokter dan para ahli kesehatan juga manusia. Jadi wajar jika usaha mereka terkadang tidak menunjukkan hasil yang dipikirkan.