Lihat ke Halaman Asli

Annisa Fitri K

Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah '21

Review Book: Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial (Merindukan Moral dan Kebenaran)

Diperbarui: 18 Oktober 2023   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku                   : Agama Agenda Demokrasi Dan Perubahan Sosial

Sub-Bab           : Merindukan Moral Dan Kebenaran

Penulis              : Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag.

Penerbit            : Deepublish Publisher

Tahun Terbit   : 2015

Reviewer         : Annisa' Fitri Kamila/ 212111337

Dalam sub-bab mengenai merindukan moral dan kebenaran ini dijelaskan bahwa moral merupakan penyesuaian sikap dan perilaku manusia, manusia diposisikan sebagai subyek yang bergerak, berwujud, dan hadir melalui berbagai peran sosialnya. Didalam tinggi rendahnya tanggung jawab moral pada individu akan menentukan tinggi rendahnya kualitas personality sebagai manusia. Kemudian politik hadir dengan berurusan kepada siasat dan strategi untuk mendapatkan dan mempertahankan suatu kekuasaan. Sedangkan moral berurusan dengan baik buruknya karakter dan sikap dalam diri individu dalam relasi sosial.

Kebenaran adalah nilai yang bisa diterima secara menyeluruh ataupun bersifat umum. Sesuatu dapat dianggap sebagai suatu kebenaran apabila hal tersebut dapat diterima oleh akal sehat manusia. Akal sehat ini dibentuk melalui fakta empiris yaitu melalui pembuktian yang akurat dan benar ataupun berupa fakta yang nyata. Akal sehat tidak dapat dikalahkan oleh kekuatan apapun. Moralitas, sikap etis, serta akal sehat selalu meminta tanggung jawab (sebagai manusia) atas kebenaran dalam menjalankan peran sosialnya.

Ajaran agama memberikan gambaran moralitas yang sangat lengkap dan padat serta bersifat personal dan keterlibatan sosial. Karena masalah moral sangat berpengaruh dan tergantung pada cara individu berkeyakinan. Dalam konteks kenegaraan sebagai contoh yaitu pemimpin seharusnya ikut merasakan hal-hal penderitaan yang dialami oleh masyarakat tingkat bawah ditengah kehidupan yang sulit terutama dalam suasana krisis keuangan, tetapi para pemimpin tega berfoya ria bahkan mendapatkan peningkatan fasilitas jabatan dan pendapatan yang sangat berlebihan sementara banyak rakyatnya yang masih mengalami kesulitan dalam mencapai kehidupan yang layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline