Lihat ke Halaman Asli

Annisya Farah

Kota Kediri

Kurangi Sampah Organik, Mahasiswa IPB Sosialisasikan Bahaya Food Waste dan Pembuatan Lubang Biopori

Diperbarui: 21 Desember 2021   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurangi Sampah Organik, Mahasiswa IPB Sosialisasikan Bahaya Food Waste dan Pembuatan Lubang Biopori

Bogor, 14 November 2021

Mahasiswa IPB yang tergabung dalam Tim Saurang yang sedang melaksanakan program IPB Goes To Field 2021 turut memberikan edukasi tentang bahaya membuang langsung food waste dan akan mengelola menjadi produk yang lebih bermanfaat lagi seperti pupuk organik melalui lubang biopori. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan festival kaum muda untuk iklim dan kemanusiaan yang didukung oleh Plan Indonesia, Plan Internasional, Autralian AID, dan Teens Go Green serta bersinergi dengan saurang project, nature Bone, dan enviromoms.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya food waste dan solusi pengelolaannya. Pengelolaan yang diberikan berupa pelatihan mendaur ulang limbah dengan metode lubang biopori dan mengurangi pencemaran udara yang berasal dari gas metana hasil sisa makanan yang terbuang.

Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Balumbangjaya RW 12 dan diikuti sebanyak 20 orang yang terdiri dari Ibu rumah tangga di Kampung Sawah Baru. Sementara itu, lokasi pembuatan lubang biopori dilakukan di rumah warga yang memiliki lahan kosong di pekarangan rumah.

Ketua Tim Saurang, Tiara mengatakan bahwa rumah tangga merupakan sektor penting dalam menentukan jumlah sisa makanan (food waste) terutama limbah makanan. Mengurangi limbah makanan merupakan salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Selain mengurangi limbah makanan kita dapat mengolahnya menjadi pupuk kompos melalui lubang biopori.

"Lubang biopori ini menjadi media pembusukan food waste untuk menghasilkan pupuk organik. Selain itu, lubang biopori juga dapat digunakan sebagai resapan air hujan.", Ujar Tiara

Penanganan perubahan iklim dan mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya (climate action) dengan adanya pemberian pelatihan mitigasi bencana masyarakat setempat dapat mengantisipasi berbagai macam bencana khususnya dalam unit keluarga perempuan dan anak serta menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline