Saung Angklung Udjo adalah tempat dimana angklung dibuat dan dimainkan sejak 1966 oleh abah Udjo dan sekarang dilanjutkan oleh 10 anaknya. Saung Angklung Udjo adalah wisata khas budaya sunda dengan pertunjukan angklung dan seni sunda lainnya yang memukau. Destinasi ini terletak di Jl. Padasuka No.118, Pasirlayung, Kec.Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.
Selain menjadi tempat wisata, Saung Angklung Udjo juga memiliki lembaga pendidikan untuk belajar bernyanyi, menari, dan bermain angklung dengan total 500 orang murid hingga sekarang. Pertunjukan seni dimulai sore hari dengan beberapa tahapan. Yang pertama, ada demonstrasi wayang golek sekitar 15 menit karena jika pertunjukan sungguhan wayang golek bisa memakan waktu hingga 7 jam. Yang kedua, ada pertunjukan "helaran" yaitu perayaan untuk menghibur anak laki-laki yang sudah disunat dengan cara diarak keliling desa dengan duduk di "jampana". Helaran sudah menjadi tradisi karena dahulunya anak laki-laki disunat dengan menggunakan bamboo yang disayat tipis sehingga muncul seni helaran ini sebagai hiburan agar anak tersebut lupa akan sakitnya sejenak. Yang ketiga, ada tari topeng kreasi yang diiringi dengan alunan angkung pentatonik. Yang keempat, anak-anak yang belajar angklung disana unjuk kebolehannya bermain angklung mini dimana satu angkung satu tangga nada dengan mempersembahkan lagu "Boneka Abdi". Yang kelima, ada persembahan dari band trio angklung dengan menggunakan inovasi angklung baru yang hanya perlu ditoel untuk menghasilkan nada sebagai bentuk yang dapat memudahkan anggota band bermain angklung. Yang keenam adalah menyanyikan lagu dari 7 provinsi di Indonesia yang diiringi oleh ARUMBA (Alunan Rumpun Bambu) atau angklung itu sendiri. Selanjutnya, beberapa penonton diajak menari bersama-sama. Tahapan yang terakhir adalah bermain angklung, setiap penonton mendapat satu angklung lalu dengan diarahkan oleh pemandunya kita dapat bermain beberapa lagu dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Cuplikan singkat pertunjukan di Saung Angklung Udjo
Tahapan acara tersebut sungguh sangat mengesankan bagi siapapun yang ikut menyaksikannya karena dapat melihat serta terlibat langsung dalam melestarikan angklung sebagai salah satu kebudayaan Indonesia.
Reporter : Annisa Nurfadhilah
Editor : Salsa Solli Nafsika, M.Pd