Lihat ke Halaman Asli

Upaya Menanam Pohon di Hutan

Diperbarui: 31 Januari 2023   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menanam pohon merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan terlebih lagi menanam pohon di hutan yang sudah mulai gundul. Kegiatan menanam pohon dihutan yang sudah gundul bisa dilakukan secara gotong royong atau Bersama-sama. Menanam pohon kembali dihutan yang sudah gundul biasa juga disebut dengan reboisasi.

Berikut manfaat diadakannya reboisasi:

  • Menjaga keanekaragaman satwa agar tetap lestari.
  • Membuat udara tetap bersih dan sehat terutama bagi makhluk hidup yang ada di bumi
  • Mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming
  • Mencegah terjadinya erosi tanah yang bisa disebabkan oleh angin dan juga air hujan yang berturut-turut
  • Melestarikan sumber daya alam yang sudah ada di hutan tersebut dan bisa digunakan sebagai peningkat produktivitasnya.

Penanam pohon dihutan sangat penting bagi keberlangsungan hidup makhluk lain, adapun dampak apabila tidak dilakukannya penanaman pohon kembali pada hutan gundul yaitu Hutan yang berkurang akibat penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan pemanasan global. Pohon membutuhkan karbon dioksida dari atmosfer untuk proses fotosintesis. Jika pohon berkurang, karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer.

Mengupayakan keselamatan hutan dan pelestarian lingkungan adalah penting untuk disadari dan dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lebih daripada itu, konsistensi perilaku merawat adalah yang paling dibutuhkan. Menyelamatkan hutan dan melestarikan lingkungan adalah tugas seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Apa yang baik untuk alam tentu akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, begitu juga sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline