Lihat ke Halaman Asli

Annisa Widyast

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dinding 20 Meter Ambruk di Perumahan Bumi Palapa, Tunggulwulung

Diperbarui: 13 Desember 2023   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinding Ambruk di Tunggulwulung. Foto diambil (02/12/2023). (Foto: Annisa Widyastuti)

Malang -- Hujan deras pada hari Sabtu, 25 Desember 2023 menyebabkan dinding sepanjang 20 meter di Perumahan Bumi Palapa, Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ambruk. Akibat longsor, lalu lintas di Jalan Saxophone sempat terganggu.

Satpam komplek yang bertugas di hari itu, Supih mengatakan dinding pembatas komplek ambruk akibat tingginya intensitas hujan di hari itu. Beruntungnya, tidak terdapat korban yang terluka hanya saja terdapat kerugian yang harus di bayar.

"Kejadiannya di siang menjelang sore, sekitar jam 2 siang hujan deras mengguyur daerah Saxophone, tiba-tiba dinding bagian kiri ambruk sepanjang 20 meter." Ujar Supih selaku satpam Perumahan Bumi Palapa, Sabtu (02/12/2023).

Supih menyatakan, longsor dan banjir menerjang berbagai Kecamatan di Kota Malang terutama Kecamatan Lowokwaru. Naasnya, komplek tempat ia bekerja mengalami longsor di tembok bagian kiri dan menyebabkan padatnya lalu lintas depan komplek tersebut.

Setelah longsor terjadi, polisi datang karena kemungkinan warga setempat yang bernama Fari melapor atas terjadinya longsor. Tiga hari setelah longsor terjadi, Pak Lurah Kelurahan Tunggulwulung dan beberapa oknum TNI mengunjungi tempat terjadinya longsor.

"Tanah dibawah tembok itu tanah tambahan dan uruk-urukan, jadi tidak bisa lekat." Ujar Hadi yang juga satpam komplek tetapi sedang tidak bertugas di hari terjadinya longsor.

Faktor terjadinya dinding ambruk dikarenakan hujan deras yang tidak berhenti dan juga karena kekuatan pondasi tembok tersebut lemah sehingga tidak bisa menahan arus deras air yang menyebabkan dinding bagian kiri ambruk.

Setelah longsor terjadi, warga komplek setempat berinisiatif untuk melakukan gotong royong agar tidak terjadi longsor susulan dan tidak menyebabkan padat lalu lintas yang lama. Terdapat kerugian yang harus ditanggung oleh pihak perumahan serta Pemkot Malang.

Di daerah Saxophone biasanya terjadi banjir saat hujan deras, tetapi karena saluran air telah diperbaiki, maka tidak ada air yang menggenang lagi. Saat ini, diberlakukannya perbaikan dinding agar lalu lintas dapat berjalan dengan lancar dan juga tidak banyak komplain dari warga akibat longsor tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline