Dikenal sebagai Perguruan Tinggi Swasta tertua dan salah satu kampus terbaik di Bekasi, Universitas Islam 45 Bekasi atau disingkat Unisma Bekasi adalah universitas yang memadukan nilai pendidikan dengan nilai keagamaan. Walaupun Unisma Bekasi dikenal sebagai kampus bernuansa islami, ternyata Unisma Bekasi sangat terbuka dan bertoleransi kepada calon maupun mahasiswa yang beragama non-muslim. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya kasus bully maupun diskriminasi terhadap mahasiswa minoritas yang dilakukan oleh sesama mahasiswa maupun dosen. Justru semua sama-sama merangkul dan tidak mempermasalahkan perihal perbedaan kepercayaan.
Hal ini dapat dipertegas dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa narasumber yang merupakan mahasiswa beragama non-muslim di Unisma Bekasi,
"Gue Hen anak semester 5 prodi Sastra Inggris di Unisma Bekasi. Selama gue kuliah dari awal sampai detik ini, puji tuhan gue belum pernah ngalamin yang namanya diskriminasi yang di lakukan oleh teman maupun dosen di Unisma Bekasi, semua baik-baik aja berjalan seperti yang seharusnya dan temen-temen gue juga gak mempermasalahkan tentang perbedaan". Ucap Hen selaku narasumber pertama penulis.
Lalu penulis melemparkan pertanyaan lain terkait "bagaimana tanggapannya tentang Unisma terhadap mahasiswa non-muslim?"
"Menurut gue sih unisma kampus yang bertoleransi antaragama yah. Awalnya agak takut pas daftar, takut gaketerima karena kan Unisma Bekasi kampus islam dan pasti mahasiswanya mayoritas beragama muslim semua kan. Eh taunya diterima dan gak dipermasalahkan tuh tentang agama dll." Jawab Hen.
Pendapat serupa pun dirasakan oleh narasumber kedua penulis yakni Lam. L Pakpahan yang merupakan mahasiswa Unisma Bekasi prodi Ilmu Komunikasi Semester 7. Ia berpendapat bahwasanya selama Ia menempuh pendidikan di Unisma Bekasi, Ia selalu mendapatkan perlakuan yang baik dan tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminasi dari teman, dosen maupun rektor dan jajarannya. Bahkan menurutnya Unisma Bekasi merupakan kampus cukup baik dan terbuka terhadap mahasiswa dari berbagai umat beragama dengan memberikan kesempatan yang sama sebagai tempat atau wadah bagi semua mahasiswa untuk menempuh pendidikan dan berprestasi.
Memberikan kesempatan yang sama terhadap semua mahasiswa tanpa melihat latar belakang agama merupakan salah satu bentuk toleransi. Dimana toleransi merupakan sikap yang seharusnya dimiliki manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan agar menciptakan perdamaian dalam keberagaman.
Namun sayang sekali kita masih sering menjumpai kasus diskriminasi agama yang terjadi di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun kampus, Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Peneliti PPIM UIN Sirojuddin Arif (2021) mengatakan, bahwa satu dari tiga mahasiswa di Indonesia memiliki sikap intoleransi beragama.
"Kalau digabung (angka hasil riset), 30,16 persen mahasiswa Indonesia mempunyai sikap toleransi beragama yang rendah atau sangat rendah," ujar Sirojuddin dalam webinar bertajuk Toleransi Beragama di Perguruan Tinggi, dikutip dari Kompas.com. Pendapat lain menurut Abdallah (2021) mengatakan bahwa mahasiswa dari perguruan tinggi kedinasan memiliki toleransi yang tinggi disusul perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Sementara mahasiswa di perguruan tinggi agama masih kurang toleran. Dikutip dari VOA Indonesia.