Senin, 3 Juli 2023 dilakukan kegiatan Posyandu di Desa Pasurenan tepatnya di Dusun Krajan dan Dusun Wirayasa. Kelompok Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB terdiri dari Siti Nur Azizah, Inez Shaskia Widodo, Annisaturaddiah, Ifrad Budi Tritama, Septiawan Pebrianto, Yosafat Sabam Sahalatua Sinaga, Ade Indra Rukmana, Theresia Eunike Margaretha Pontoh, Daphne Salsabile Alinandita, dan Rendy Haryanto dibagi menjadi dua kelompok. Mahasiswa yang berada di Dusun Krajan berjumlah lima orang dengan aktivitas yang dilakukan berupa pencatatan data pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pencatatan data tersebut dilakukan guna mengetahui apakah ada atau tidaknya kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jumlah bayi yang terdaftar dalam buku Posyandu sekitar 50 bayi. Selanjutnya, mahasiswa melakukan wawancara secara acak kepada orang tua terkait perilaku bayi dan mengarahkan orang tua untuk memberikan stimulasi lanjut di rumah seperti menumpuk benda ke atas, sering mengajak anak bicara, memperbanyak interaksi anak bersama teman sebaya, dan sebagainya.
Di sisi lain, kelompok mahasiswa yang bertugas di Dusun Wirayasa yang berjumlah lima orang melakukan aktivitas pengukuran berat badan bayi dan tinggi badan bayi seperti yang terlihat pada gambar 2. Setelah dilakukan pengukuran, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB juga turut membantu dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa buah dan telur kepada bayi-bayi di Posyandu.
Pemberian Makanan Tambahan atau dikenal dengan PMT umumnya merupakan bentuk pemberian suplementasi berupa makanan pendamping berupa telur dan dipadukan dengan vitamin dalam buah-buahan ataupun susu formula yang diberikan pada anak dan bayi yang kurus berusia 6-59 bulan. Untuk bayi dan anak usia 6-24 bulan, susu formula ini digunakan bersamaan dengan suplemen ASI (MP-ASI). Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah program intervensi bagi anak-anak kurang gizi di seluruh dunia yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak dan memenuhi kebutuhan gizi anak untuk mencapai status gizi yang sesuai untuk anak-anak.
Para ibu sangat antusias dengan adanya kegiatan posyandu tiap bulan ini karena dirasa dapat memantau tumbuh kembang anak secara berlanjut, terkhusus pada usia 0-2 tahun (golden age). Kegiatan posyandu ini juga dijadikan wadah konsultasi ibu dengan para kader terkait dengan permasalahan yang dialami oleh bayi. Mahasiswa IPB juga mengambil peran dalam edukasi kepada para ibu terkait dengan MP-ASI yang benar dan stimulus yang baik dilakukan oleh orang tua kepada anak sehingga nantinya dapat menciptakan generasi yang unggul.
Mahasiswa dan para kader memiliki harapan yang besar agar para orang tua mendampingi anak-anak mereka untuk rutin ke posyandu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H