Karies gigi atau gigi berlubang merupakan suatu masalah kesehatan gigi yang paling sering terjadi.
Perjalanan karies gigi tentunya tidak terjadi begitu saja, penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam faktor dengan penyebab utama adalah plak. Plak gigi dapat terbentuk karena adanya bakteri dalam rongga mulut yang berkembang biak dan meninggalkan sisa metabolisme berupa asam.
Salah satu cara untuk pencegahan karies adalah dengan melakukan kontrol plak. Kontrol plak dapat dilakukan secara mekanik dan kimia.
Kontrol plak secara mekanik dengan berkumur dan menggosok gigi, sedangkan secara kimia dengan penggunaan obat kumur yang mengandung antibakteri.
Obat kumur dengan kandungan antibakteri sudah banyak diperjual-belikan di pasaran, namun kebanyakan darinya menggunakan bahan sintetis yang dapat berefek buruk jika digunakan dalam jangka panjang.
Ternyata bahan dapur yang sangat familiar dan digunakan dalam berbagai masakan Indonesia dapat menjadi bahan utama obat kumur pencegah karies gigi, yaitu seledri atau Apium graveolens L. Seledri memiliki beberapa bahan aktif yang berperan sebagai antibakteri seperti flavonoid, saponin, dan tanin.
Ketiga bahan aktif ini memiliki peran aktif dalam menghambat bakteri dengan mekanisme yang berbeda-beda.
Bagaimana sih, mekanisme dan manfaat ketiga bahan aktif ini untuk mencegah karies? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Flavonoid
Flavonoid memiliki beberapa manfaat selain sebagai agen antibakteri yaitu sebagai agen anti jamur, dan anti virus. Mekanisme antibakteri dari flavonoid adalah dengan menghambat pertumbuhan bakteri, antara lain dengan menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri.
Dengan rusaknya dinding sel bakteri, maka bakteri akan mati dan karies akan lebih susah untuk terjadi. Penelitian menyatakan bahwa daya antibakteri dari flavonoid 0,1% sama dengan povidone iodine (Betadine, antiseptik) 10%. Selain itu, flavonoid dalam bentuk obat kumur juga terbukti mengurangi bau mulut.