Lihat ke Halaman Asli

Annisa Syafiqah

UIN Maulana Malik Ibrahim

Menggali Makna Hari Peduli Sampah Nasional: Mengatasi Tantangan Sampah Plastik dengan Kreativitas dan Kesadaran Lingkungan

Diperbarui: 22 Februari 2024   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Karuvadgraphy from Pixabay 

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Indonesia merupakan momen penting yang mencerminkan kesadaran akan masalah lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Setiap tanggal 21 Februari, diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional yang dilatar belakangi peristiwa tragis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada tahun 2005. 

Ledakan dan longsor sampah yang terjadi  telah menjadi pengingat akan urgensi untuk menghadapi tantangan sampah, terutama sampah plastik.Dari tahun ke tahun, peringatan HPSN telah menjadi momentum untuk mengevaluasi kemajuan dan tantangan dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik. 

Tema tahun ini, "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif," menyoroti masalah sampah plastik yang terus meningkat dan mengancam keberlangsungan lingkungan hidup kita. Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik.

Dalam konteks peringatan HPSN dan tema yang diusung, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengadopsi sikap yang lebih proaktif dan kreatif dalam mengatasi masalah sampah plastik. Kesadaran lingkungan harus ditanamkan dalam setiap lapisan masyarakat, mulai dari individu hingga lembaga pemerintah dan sektor swasta. 

Dalam rangka menggali lebih dalam tentang pentingnya HPSN dan peran kreativitas serta kesadaran lingkungan dalam mengatasi masalah sampah plastik, kita dapat mengulas berbagai aspek yang relevan.

Kita perlu memahami akar masalah dari polusi plastik. Sampah plastik memiliki dampak yang merusak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Plastik adalah material yang sulit terurai, dan limbah plastik menumpuk di daratan, lautan, dan ekosistem lainnya, menciptakan ancaman serius bagi keberlangsungan alam. 

Dalam konteks ini, peringatan HPSN menjadi panggilan untuk bertindak lebih proaktif dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan daur ulang, dan menciptakan solusi inovatif untuk mengelola sampah plastik.


Peran individu dan komunitas dalam menanggapi tantangan sampah plastik juga perlu disoroti melalui tindakan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, setiap individu dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi beban sampah plastik. 

Selain itu, dengan adanya influencer seperti @jerhemynemo yang secara aktif memperbincangkan isu lingkungan serta kegiatan-kegiatan komunitas seperti kegiatan bersih-bersih sampah bersama yang disuarakan oleh influencer seperti @pandawaragroup memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan.


Namun, kesadaran individu saja tidak cukup. Diperlukan dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan kebijakan dan solusi berkelanjutan dalam mengatasi masalah sampah plastik. 

Pemerintah memiliki peran krusial dalam menyusun regulasi yang mendukung praktik daur ulang, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah yang efisien. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline