Lihat ke Halaman Asli

Annisa Syafiqah

UIN Maulana Malik Ibrahim

Mengungkap Rahasia GRC: Senjata Tersembunyi Melawan Ancaman Cyber Security

Diperbarui: 29 September 2023   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Dan Nelson on Unsplash    

Di era digital yang semakin kompleks ini, cyber security telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi di seluruh dunia. Ancaman cyber security yang semakin canggih dan terus berkembang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar, reputasi yang rusak, dan bahkan dampak sosial yang serius. Oleh karena itu, organisasi perlu mengambil tindakan serius dalam mengidentifikasi dan mengatasi ancaman cyber. Salah satu alat yang mungkin kurang dikenal tetapi sangat efektif dalam melawan ancaman ini adalah GRC (Governance, Risk, dan Compliance). Dalam artikel ini, kita akan mengungkap rahasia GRC dan membahas bagaimana alat ini dapat menjadi senjata tersembunyi yang kuat dalam pertempuran melawan ancaman cyber, serta bagaimana GRC membantu organisasi mengidentifikasi dan mengatasi ancaman tersebut secara lebih efektif.

Ancaman cyber security: Kompleksitas dan Dampaknya

Sebelum kita masuk ke dalam peran GRC dalam mengatasi ancaman cyber, penting untuk memahami kompleksitas dari ancaman ini dan dampak yang dapat ditimbulkannya pada organisasi. Ancaman cyber telah mencapai tingkat kompleksitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan cyber bisa datang dari berbagai bentuk, seperti malware, serangan phishing, ransomware, serangan DDoS (Distributed Denial of Service), dan masih banyak lagi. Ancaman ini tidak hanya memengaruhi perusahaan besar atau pemerintah, tetapi juga menargetkan bisnis kecil, organisasi nirlaba, dan individu.

Ancaman-ancaman ini dapat mengakibatkan kerusakan yang signifikan, termasuk:

Kehilangan Data Sensitif: Serangan cyber dapat mengakibatkan pencurian data penting, termasuk informasi pelanggan, data keuangan, dan rahasia perusahaan. Data ini kemudian dapat dieksploitasi untuk keuntungan finansial atau bahkan digunakan dalam serangan lanjutan.

Gangguan Operasional: Beberapa serangan cyber bertujuan untuk mengganggu operasional organisasi. Contohnya adalah serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang dapat membuat situs web dan sistem organisasi menjadi tidak dapat diakses.

Kerusakan Reputasi: Serangan cyber yang berhasil dapat merusak reputasi perusahaan. Pelanggan dan mitra bisnis mungkin kehilangan kepercayaan mereka jika organisasi tidak dapat melindungi data mereka.

Kerugian Finansial: Serangan cyber dapat mengakibatkan kerugian finansial besar, baik melalui biaya pemulihan dan perbaikan akibat serangan, maupun melalui penurunan pendapatan dan nilai saham.

Dampak Sosial: Beberapa serangan cyber dapat memiliki dampak sosial yang serius, seperti serangan terhadap infrastruktur kritis seperti sistem tenaga listrik atau air minum.

Dalam menghadapi ancaman semacam ini, organisasi perlu memiliki strategi yang matang dan alat yang efektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman cyber tersebut.

Mengungkap Rahasia GRC: Apa Itu GRC?

Sebelum kita memahami bagaimana GRC dapat membantu organisasi dalam menghadapi ancaman cyber, mari kita bahas apa itu GRC dan mengapa alat ini begitu penting.

GRC adalah singkatan dari Governance, Risk, dan Compliance yang merupakan kerangka kerja yang memberikan landasan bagi tata kelola yang efektif, pengelolaan risiko yang bijaksana, dan pemenuhan peraturan dan kepatuhan. GRC bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik, mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan efektif, serta mematuhi peraturan dan standar yang berlaku.

Governance (Tata Kelola): Tata kelola dalam konteks GRC mencakup struktur organisasi, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan yang efektif. Ini menciptakan kerangka kerja untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa organisasi beroperasi dengan baik.

Risk (Risiko): Bagian penting dari GRC adalah identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko. Ini termasuk risiko operasional, finansial, reputasi, dan juga risiko cyber security.

Compliance (Kepatuhan): Kepatuhan dalam GRC mencakup mematuhi peraturan, standar industri, dan pedoman yang berlaku. Ini dapat mencakup kepatuhan terhadap regulasi cyber security dan privasi data.

GRC bukan hanya tentang mematuhi peraturan atau meminimalkan risiko, tetapi juga tentang mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif dan efisien. Ini menciptakan keselarasan antara tujuan strategis, kepatuhan, dan pengelolaan risiko.

Peran GRC dalam Mengidentifikasi Ancaman Cyber

Sekarang, mari kita jelajahi bagaimana GRC dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi ancaman cyber secara lebih efektif. Ada beberapa aspek kunci dari peran GRC dalam melawan ancaman ini:

1. Evaluasi Risiko

Salah satu kontribusi utama GRC dalam mengidentifikasi ancaman cyber adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi risiko secara holistik. GRC membantu organisasi melihat risiko cyber security sebagai bagian dari risiko keseluruhan yang dihadapi oleh organisasi. Ini berarti tidak hanya mempertimbangkan risiko teknis, tetapi juga risiko bisnis, operasional, dan reputasi yang terkait dengan cyber security. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin terabaikan jika hanya memandang dari perspektif teknis. Misalnya, risiko kehilangan reputasi akibat pelanggaran data mungkin lebih signifikan daripada risiko teknis tertentu. Dengan demikian, GRC membantu organisasi untuk fokus pada risiko yang paling berdampak pada tujuan bisnis mereka.

2. Penilaian Kelemahan dan Kekuatan

GRC juga membantu organisasi dalam menilai kelemahan dan kekuatan mereka dalam menghadapi ancaman cyber Ini mencakup penilaian infrastruktur teknologi, kebijakan keamanan, prosedur operasional, dan juga tingkat kesadaran keamanan di seluruh organisasi.
Dengan bantuan GRC, organisasi dapat melakukan audit dan penilaian keamanan menyeluruh untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan. Misalnya, mereka dapat menemukan bahwa karyawan perlu pelatihan lebih lanjut dalam mengenali serangan phishing atau bahwa sistem mereka rentan terhadap serangan tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline