Kalisalak, Batang (24/06)-Desa Kalisalak salah satu desa di Kabupaten Batang terus mengalami perkembangan dalam hal pengelolaan sampah secara mandiri. Setelah berhasil memanfaatkan sampah organik dengan metode ecoenzyme, takakura, dan biopori, kini warga Desa Kalisalak melakukan program pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Desa Kalisalak berlokasi di Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Desa ini berpotensi untuk tumbuh secara mandiri dengan adanya pusat perbelanjaan Pujasalika yang dikelola oleh masyarakat yang juga menyajikan kuliner khas daerah Batang dan sekitarnya. Potensi-potensi yang ada pada Desa Kalisalak tak luput akan timbulnya sampah yang dihasilkan dari setiap prosesnya, salah satunya adalah minyak jelantah. Tak hanya bersumber dari kuliner, minyak jelantah juga pasti dihasilkan dari kegiatan memasak setiap rumah tangga masyarakat. Inilah yang menjadi urgensi dalam mengembangkan suatu desa mandiri untuk dapat mengelola sampahnya sendiri dimulai dari masyarakatnya.
Tahun 2023 merupakan tahun kedua Tim IDBU Undip mengadakan kegiatan edukasi, sosialisasi, dan pelatihan kepada masyarakat Desa akan pentingnya mengelola sampah secara mandiri. Pelatihan diberikan oleh narasumber yang ahli dibidangnya dengan memberi materi dan pelatihan langsung kepada masyarakat. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan masyarakat desa dan tim IDBU Undip adalah sebagai berikut:
Edukasi Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Minyak jelantah merupakan limbah yang paling dekat dengan masyarakat desa, karena setiap proses kegiatan memasak tak luput dari minyak goreng. Setiap rumah tangga pasti pernah menghasilkan minyak jelantah dari proses menggoreng. Minyak jelantah adalah sisa minyak dari proses menggoreng lebih dari sekali hingga warnanya berubah menjadi coklat kehitaman dan tidak layak pakai.
Masyarakat seringkali membuang minyak jelantah pada saluran air atau bahkan langsung ke tanah. Meskipun terbilang praktis, minyak jelantah yang langsung dibuang ke lingkungan memiliki dampak yang berbahaya. Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air dapat mengakibatkan penyumbatan, selain itu juga dapat menurunkan kualitas air tanah, menyumbat pori-pori tanah, membuat tanah menjadi keras, dan kesuburannya menjadi berkurang. Minyak jelantah yang ikut terbawa air menuju aliran sungai hingga ke laut berbahaya bagi biota yang ada didalamnya, serta mempengaruhi kadar oksigen yang ada di dalam air.
Terdapat beberapa metode pengolahan minyak jelantah, salah satunya adalah dengan mengumpulkannya dan menyerahkan kepada pihak yang dapat mengolah minyak jelantah. Sekarang ini sudah banyak bank sampah yang bisa menerima minyak jelantah yang selanjutnya akan disalurkan kepada pihak ketiga. Pengelolaan limbah minyak jelantah seperti itu terbilang yang paling praktis, namun juga terdapat pengolahan yang praktis dan dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dirumah mereka masing-masing. Memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, adalah salah satu program dari Tim IDBU Undip yang akan dikembangkan di Desa Kalisalak.
Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Sabtu, 24 Juni 2023 Tim IDBU Undip dengan membawa narasumber yang ahli dalam bidang pengelolaan minyak jelantah untuk memberikan edukasi dan pelatihan secara langsung. Masyarakat diberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan minyak jelantah serta bentuk-bentuk pemanfaatan yang mungkin untuk dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing.
Dalam hal ini, minyak jelantah diolah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat sebagai penerang ruangan dan memberikan relaksasi yang dihasilkan dari aromaterapi yang dicampurkan. Proses pembuatannya cukup mudah dan dapat ditirukan oleh masyarakat Desa Kalisalak. Bahan yang dibutuhkan meliputi minyak jelantah, stearin, pewarna krayon, aromaterapi, dan tali sumbu.