Lihat ke Halaman Asli

Annisa Sholiha

Mahasiswi Program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memahami Problematika Dakwah

Diperbarui: 24 Juni 2024   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin & Annisa Sholiha (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Masalah dakwah yang belum terpecahkan disebut problematika dakwah.Oleh karena itu, para dai harus berusaha keras untuk mengatasinya. Problematika dakwah terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah hambatan dakwah dan yang kedua tantangan dakwah.

Hambatan dalam dakwah meliputi keterbatasan sumber daya, media, dan biaya. Sumber daya yang dimaksud mencakup aspek intelektual dan spiritual pribadi dai.

Keterbatasan media dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dai dalam menggunakan dan memanfaatkan berbagai jenis media, baik itu media tradisional seperti panggung dan mimbar, media konvensional seperti koran, radio, dan televisi, maupun media baru seperti media digital.

Pendanaan atau biaya dakwah selama ini ditanggung secara bersama-sama oleh para mitra dakwah melalui kontribusi atau sumbangan insidental. Masalah pendanaan ini seharusnya ditangani dengan perencanaan keuangan modern melalui investasi atau usaha.

Kemudian, tantangan dalam dakwah adalah keterbatasan yang mendorong dai dan mitra dakwah untuk diatasi dengan pendekatan yang tepat dan akurat. Dengan demikian, tujuan dari menghadapi tantangan dakwah adalah untuk mengubahnya menjadi tekad yang kuat untuk berdakwah dengan memperbaiki aspek-aspek penting dalam dakwah.

Biasanya, tantangan dalam dakwah mendorong para dai untuk mencari strategi baru guna mengatasi tantangan tersebut sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan dalam dakwah. Dengan demikian, tantangan dakwah kadang diperlukan sebagai ujian untuk menguji keimanan para dai.

Artinya, dunia dakwah memiliki beragam dinamika, baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dalam berdakwah yang menghadirkan kesulitan, jika ditangani dengan baik, menjadi pendorong bagi semangat dalam berdakwah. Oleh karena itu, tantangan dakwah mendorong para dai untuk bersaing dalam suatu kompetisi dan bertekad untuk meraih kemenangan.

Pada hakikatnya, hambatan dan tantangan dalam dakwah timbul sebagai hasil dari usaha dakwah itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut, para dai dan mitra dakwah perlu mengatasi keterbatasan dakwah dengan mencari pendekatan, strategi, metode, dan teknik berdakwah yang efektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline