Lihat ke Halaman Asli

Annisa Sholiha

Mahasiswi Program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sasaran Dakwah: Dari Muslim menuju Mukmin

Diperbarui: 10 Juni 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin & Annisa Sholiha (Dosen & Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Menjadikan kaum muslimin sebagai mukmin merupakan salah satu sasaran dakwah. Dakwah harus menghasilkan perubahan positif, dari seorang muslim atau orang yang berserah diri kepada seorang mukmin yang penuh keimanan kepada Allah, malaikat, rasul, kitab Allah, dan sebagainya.

Makna muslim bisa dipahami dari ayat, "Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang-orang yang berserah diri kepada-Mu dan jadikanlah dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara ibadah kami dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima tobat, lagi Maha Penyayang" (QS. al-Baqarah/2: 128).

Sementara itu, orang beriman dalam al-Qur'an disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal" (QS. al-Anfal/8: 2).

Bukan hanya bergetar dan bertambah iman saja, orang-orang beriman adalah, "Orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. al-Anfal/8: 3-4).

Oleh karena itu, berdakwah kepada kaum muslimin berarti mengajak mereka untuk melaksanakan salat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan haji jika mampu. Ini adalah tugas para dai transformatif, yaitu, mentransformasi (merubah) seorang muslim menjadi mukmin. 

Tidak hanya itu, Nabi juga memberikan ciri-ciri orang beriman. Pertama, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Kedua, "Seorang mukmin mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Akan tetapi, iman tidak hanya diucapkan dengan lisan, Allah SWT berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?" (QS. al-Ankabut/29: 2). Seorang mukmin yang lulus dalam ujian iman akan meningkat menjadi seorang muhsin, yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman yang tinggi dan selalu baik perilaku lahir dan batinnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline