Lihat ke Halaman Asli

Annisa Sholiha

Mahasiswi Program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ragam Bentuk Dakwah

Diperbarui: 14 Mei 2024   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: mirror.mui.or.id

Oleh: Syamsul Yakin dan Annisa Sholiha (Dosen dan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Dakwah adalah mengajak, menyeru, dan menyampaikan pesan-pesan agama yang telah ada di dalam Al-Qur'an dan Hadits. Pada dasarnya, dakwah terbagi menjadi tiga bentuk. Pertama, dakwah bil lisan (dengan lisan). Dakwah ini memiliki sifat verbal. Isi dakwah ini mengenai akidah, ibadah, dan akhlak yang menjadi tiga pokok ajaran Islam.

Dakwah billisan ini biasa dilakukan sendiri oleh seorang da'i atau penceramah. Dahulu, dakwah billisan hanya dilaksanakan secara langsung, berhadapan dengan para mad'u. Namun, seiring berkembangnya teknologi, media dakwah juga meluas ke radio, televisi, dan saat ini lebih banyak menggunakan media sosial, seperti youtube, instagram, twitter dan lain-lain.

Sasaran dari dakwah bil lisan biasanya merupakan kelompok atau komunitas. Seperti komunitas bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lain sebagainya.

Cara yang digunakan dalam dakwah bil lisan bervariasi. Namun, biasanya dilakukan melalui ceramah yang dipadukan dengan diskusi. Kelompok ibu-ibu dan bapak-bapak cenderung lebih menyukai metode ceramah. Hal yang sama berlaku bagi pelajar, mahasiswa, dan para karyawan.

Dampak dakwah bil lisan dianggap cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena mad'u lebih terbiasa mendengarkan daripada berbicara. Terlebih lagi jika penceramahnya memiliki kemampuan retorika yang unggul seperti KH. Zainuddin, MZ, seorang dai yang populer melalui ceramah-ceramahnya di radio dan televisi.

Bentuk dakwah yang kedua adalah dakwah bil hal yang mengutamakan tindakan nyata dalam berbagai bidang. Seperti bidang, sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain.

Subjek pada dakwah bil hal tidak hanya dilakukan secara individual, tetapi sering kali melibatkan masyarakat secara berkelompok. Hal ini terjadi dalam kegiatan pembangunan sekolah, rumah sakit, dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, pelaksanaan dakwah bilhal juga dapat dilakukan secara personal, contoh yang paling dasar adalah ketika ada duri di jalan, maka disingkirkan.

Meskipun demikian, terdapat contoh lain yang lebih esensial, seperti mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, mengatasi kelaparan dengan memberikan makanan, dan meningkatkan pengetahuan orang yang kurang terdidik. Oleh karena itu, tingkat kepekaan sosial yang tinggi sangat diperlukan bagi pelaku dakwah.

Berbeda dengan dakwah bilisan, dakwah bilhal memiliki dampak dakwah yang lebih besar karena langsung dirasakan oleh mad'u. Pendekatan dakwah bilhal bukanlah hanya dengan memberikan nasihat, ceramah, atau diskusi, melainkan melalui tindakan nyata di lapangan. Gerakan "Jumat Berkah" adalah contoh utama dari dakwah bilhal. Demikian juga dengan kegiatan "Berbagi Takjil" selama bulan Ramadhan. Namun, hal itu hanya bersifat kebetulan. Yang lebih esensial dan berkelanjutan tentunya lebih diperlukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline