Desa Kedungjeruk merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Mojogedang tepatnya dibagian paling barat berbatasan dengan Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar dan Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Desa Kedungjeruk ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa atau biasa disebutnya Pak Lurah yang bernama Bapak Mulyono. Dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata selama 26 hari ini, kami mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta yang berjumlah 22 orang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 219 dan kelompok 220, semua kelompok bertempat tinggal di rumah pak lurah di Dusun Sukorejo, Desa Kedungjeruk.
Persiapan sebelum KKN yang sangat cepat, satu minggu sebelum pemberangkatan pembagian kelompok dan 2 hari sebelum pemberangkatan ypembagian daerah. Persiapan yang belum bisa dikatakan maksimal karena saat hari pertama KKN kami belum mendapat tempat tinggal yang pasti dan berakhir di rumah pak lurah untuk semua mahasiswanya.
Program kerja yang awalnya terpikirkan menjadi tidak bisa dilaksanakan karena potensi daerah Kedungjeruk. Contoh saja proker tentang cara menanam yang baik untuk ibu rumah tangga sebagai wujud kegiatan dirumah, tidak bisa terlaksanakan karena mayoritas penduduk daerah tersebut yaitu petani sayur. Minggu pertama KKN digunakan untuk beradaptasi dengan masyarakatnya, observasi dengan daerahnya agar dapat menentukan program kerja apa yang cocok untuk kegiatan di Desa Kedungjeruk ini.
Pembagian wilayah kerja yaitu dari kelompok 219 yang berprogram di Dusun Jatikurung meliputi Dukuh Jatikurung dan Dukuh Selorejo. Untuk kelompok 220 menempati Dusun Sukorejo. Kami dari kelompok 219 setelah melaksanakan pengenalan di Balai Desa Kedungjeruk pada Hari Kamis tanggal 30 Juni 2022 langsung diajak mengelilingi Desa dengan Pak Budi selaku kepala dukuh Jatikurung, kita biasa menyebutnya Pak Bayan Budi.
Pak Bayan Budi ini merupakan pribadi yang baik, dan sangat antusias untuk ikut membantu terlaksanakannya program kerja kita di Dusun Jatikurung ini. Saat kita mengelilingi dusun ini, kita juga melakukan sowan- sowan kepada Ketua RW setempat, Ketua Karang Taruna, dan Tokoh Masyarakat. Kedatangan kami disini disambut hangat oleh masyarakat didaerah sana, disambut baik juga oleh anak- anak bahkan pemuda pemudi sekitar.
Program kerja kami diantaranya Bimbingan Belajar, Sosialisasi Kesehatan Mental, Sosialisasi tentang Anak, Senam Bersama, Donor Darah, dan Sosialisasi Kripik Gedebog Pisang, dan masih banyak lagi. Sosialisasi kripik gedebog ini merupakan program yang awalnya tidak terencanakan, karena di Desa Kedungjeruk ini banyak pohon pisang yang hampir mati bahkan banyak yang ditebang lalu dibuang. Maka dari itu, kita memanfaatkan gedebog ini untuk menjadi kripik, siapa tau nanti dapat menjadi UMKM Desa Kedungjeruk, mengingat di Desa ini tidak terdapat UMKM. Kripik gedebog pisang yang masih jarang ditemui, dan memiliki rasa yang enak.
Gedebog pisang biasanya di buang karena tidak memiliki manfaat, hanya biasa digunakan sebagai asbak rokok, dan banyak yang dibiarkan membusuk. Dalam program kerja kami yaitu pembuatan kripik gedebog ini kepada ibu- ibu PKK dan arisan RW. Ide yang awalnya tercetus tanpa mempunyai resep yang pasti ini, kita kembangkan bersama- sama dengan teman kelompok 219.
Pertama kali pembuatan kripik gedebog ini, kita meminta pohon pisang di pinggir jalan milik warga sekitar, dalam awal pengolahannya kita mengalami kegagalan sampai 4 kali karena program kerja yang otodidiak ini. Kripik yang ulet, kripik yang masi berserat, dan berbagai masalah lainnya sampai kita dapat membuat kripik gedebog sesuai rasa yang enak, renyah dan layak makan.
Gedebog pisang yang sudah tidak bisa berbuah dapat dimanfatkan untuk pembuatan kripik gedebog pisang. Semua jenis pisang juga dapat digunakan gedebognya, kecuali pisang ambon karena memiliki rasa sepat dalam gedebognya. Pisang kepok menjadi pisang yang memiliki rasa gedebog lebih enak dibandingkan lainnya.
Gedebog yang sudah diambil dapat dikupas diambil dalamnya yang berwarna putih, setelah dikupas pilahan gedebog dapat dikupas perlehan dengan menggunakan cutter secara tipis- tipis dan dambil jaring- jaringnya untuk dimasak kripik gedebog. Setelah diiris tipis, dimasukan ke larutan kapur sirih untuk menghilangkan getah yang masih ada dalam gedebog kurang lebih 15- 20 menit.