Dinda Destian Dwi Saputri1, Annisa Salsa Belvi Virgiana2
dinda.21005@mhs.unesa.ac.id1, anisa.21017@mhs.unesa.ac.id2
1S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya, 60213, Indonesia
Ibu Dra. Titin Indah Pratiwi M.Pd
ABSTRAK
Layanan bimbingan dan konseling sekolah bertujuan untuk menolong anak didik mengoptimalkan kehidupan individu, kehidupan kemasyarakatan (sosial), kegiatan menuntut ilmu, serta perancangan dan peningkatan karir mereka. Dengan pengelolaan layanan Bimbingan dan Konseling yang baik, diharapkan tercapai ketepatan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan Bimbingan dan Konseling pada bagan pendidikan. Untuk mendukung terlaksananya pembinaan kepribadian yang sebanding dengan visi dan misi sekolah, perlu dilakukan kegiatan manajerial. Pengelolaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter di dunia pendidikan. Dengan begitu peran Bimbingan dan Konseling dalam memaksimalkan perolehan wujud pendidikan mampu terlaksana dengan baik. Bimbingan Konseling dengan manajemen sangat erat kaitannya, karena pelaksanaan kegiatan konseling dan konseling di sekolah tentunya memerlukan kepemimpinan dalam arti pengorganisasian yang baik dan pelaksanaan praktis. Selain itu, terdapat beberapa jenis layanan dalam proses orientasi dan konsultasi, seperti:
(1) Layanan Dasar, (2) Layanan Responsif, (3) Personalisasi, dan (4) Layanan Dukungan Sistem. Ketika menghadapi kesulitan belajar siswa, layanan responsif cocok untuk menangani masalah individu untuk menemukan dan memecahkan masalah yang dialami melalui nasihat langsung, sehingga mentee atau siswa dapat berkembang secara optimal.
A. LATAR BELAKANG
Dalam perjalanan perkembangannya, seorang individu pasti pernah mengalami berbagai hal sebagai contoh masalah yang dapat menimbulkan hasil yang dapat digambarkan sebagai kegagalan dan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan atau memecahkan suatu masalah. Jadi sebagai contoh, sebagai seorang siswa yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan pendidikannya, maka pasti lebih banyak pertanyaan atau masalah yang mereka hadapi dalam perkembangan individu. Dalam hal ini, tidak semua siswa menghadapi masa-masa sulit atau masalah yang terus mengganggu kehidupannya dengan baik. Terkadang sebagian siswa merasa tidak mampu menyelesaikan permasalahannya dan enggan mencari solusi dari permasalahan tersebut, sehingga siswa menjadi individu yang malas sehingga dapat mengalami pengembangan diri yang dapat disebut suboptimal. Urusan yang berangkaian sembari rangkaian pribadi siswa, kontras insan tertuang pada poin-poin berikut : kecakapan, keahlian, hasil belajar, kesanggupan, perilaku, tradisi, wawasan, personalitas, harapan atau cita -- cita, keinginan dan ketertarikan, keperluan cinta pada personalitas, rasa hormat yang sama, mengenal, mencapai dan memperoleh status, orang lain yang diperlukan, rasa memiliki kelompok, menganggap aman, mengetahui dan melindungi diri sendiri demi mencapai kemandirian, kemampuan beradaptasi dan perilaku dan kesulitan belajar.
Permasalahan siswa misalnya sering mengalami kesulitan atau gangguan dalam belajar. Adanya gangguan belajar sampai dengan gangguan pemahaman materi selama proses belajar mengajar di kelas menyebabkan siswa malas serta tidak mau mendengarkan atau memahami pelajaran yang diberikan. Hal ini sangat disayangkan dan tidak optimal bagi perkembangan siswa. Maka dalam hal ini sangat penting untuk mendapatkan motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa dan mencari jalan keluar dari ketidakmampuan belajar siswa. Bimbingan dan Konseling memanifestasikan kapasitas penting dari strata pendidikan, karena peran Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan pendidikan sangat erat kaitannya dengan tumbuh kembang optimal peserta didik. Dari sini terlihat bahwa strategi Bimbingan dan Konseling berjalan optimal dan menyeluruh, ketika sekolah, pengawas BK/guru dan orang tua bersama-sama menciptakan lingkungan yang memberikan kegembiraan siswa dalam belajar dan kemajuan belajar. Dalam keadaan yang seperti ini bisa dikatakan bahwa Bimbingan dan Konseling berisi tentang penyelenggaraan pelayanan terdiri dari 4 komponen dasar, dimana keempat unsur dasar tersebut adalah : (1) Layanan Dasar, (2) Layanan Responsif, (3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual, dan (4) Dukungan Sistem. Salah satu siasat Bimbingan dan Konseling yang dapat menjawab permasalahan individu adalah layanan responsif, dimana layanan responsif ialah unsur pertolongan dari program Bimbingan dan Konseling bersifat Komprehensif. Pelayanan responsif di sini adalah suatu bentuk pemberian pelayanan dukungan kepada konsultan yang sedang berjuang atau berada dalam situasi yang memprioritaskan bantuan atau dukungan langsung, sebab apabila bantuan tak diberikan mereka akan kesulitan menyelesaikan tugas - tugas perkembangannya.
B. MATERI DAN METODE
Sumber data penelitian yang digunakan penulis adalah metode tertulis serta literatur yang bersumber dari jurnal online, serta buku online (e-book) dan buku fisik, yang berisi materi tentang bentuk pelayanan responsif, manajemen BK, dan penyebab dan masalah belajar, gangguan yang dialami siswa di sekolah.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN