Suku Betawi seringkali di remehkan keberadaannya. Entah karena adatnya yang dianggap terlalu keterbelakangan, atau karena dialeknya yang terlalu kasar. Namun, tanpa diketahui, budaya Betawi sangat beragam. Mulai dari ondel-ondelnya, tanjidornya, sampai dengan makanannya yang tidak kalah enaknya dari daerah lain. Pahlawan yang tersohor dari Betawi juga tidak kalah hebatnya dengan gatot kaca ataupun superman, spiderman dan pahlawan-pahlawan bule lainnya.
Si Jampang biasa kita mengenalnya. Si Jampang adalah seorang pemuda Betawi yang terkenal pada jaman Belanda dulu. Dia terkenal akan ketampanannya dan juga keahliannya dalam bela diri (pancak silat). Si Jampang adalah sosok yang mandiri dan berani untuk membela kebenaran tanpa memandang siapa yang di bela, asalkan memang benar orang itu tidak terbukti bersalah. Berdasarkan ceritanya, Jampang juga memiliki sifat penyabar, hal ini didapati saat ia ditinggal mati oleh isterinya. Tentu tidak mudah bagi seseorang ditinggalkan oleh orang yang dicintai, apalagi saat ia baru saja dikarunai anak laki-laki penerusnya.
Sebagai seorang bapak ataupun suami, si Jampang ini adalah lelaki yang bertanggung jawab. Hal ini seharusnya ditiru dan dicontoh oleh semua lelaki di dunia ini. Ia mampu untuk hidup setia merawat anak lelakinya sampai ia tumbuh menjadi lelaki yang juga hebat di mata masyarakat dan turut menjadi lelaki yang dermawan seperti halnya dirinya (Si Jampang).
Namun, seperti halnya manusia biasa. Si Jampang pun memiliki sifat yang tidak baik untuk kita tahu. Namun, hal ini ia lakukan untuk kemaslahata orang banyak. Yaitu, ia merampok barang-barang berharga milik orang kikir untuk rakyat Betawi yang saat itu sedang menderita dan sangat miskin hidupnya. Hal ini tentu adalah hal yang sangat tidak baik untuk diikuti. Namun, sebenarnya ada hal yang sangat positif yang bisa kita ambil hikmahnya dari perbuatan Jampang ini. Yaitu, ia berani untuk melakukan itu hingga ia tidak memikirkan hal buruk apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri. Ia lebih mementingkan urusan orang lain yang ia anggap lebih baik dibela.
Cerita Jampang diatas sangat bertolak belakang dengan para anggota pemerintahan RI yang ada sekarang, Seperti halnya Koruptor, ia tidak lebih baik dari pada Si Jampang yang mempu mengorbankan dirinya untuk rakyatnya. Bukan justru lebih mementingkan dirinya sendiri baru memikirkan rakyatnya. Semoga negeri ini bisa lebih belajar dari pahlawan terdahulu yang tulus membantu siapapun tanpa memandang amplop atau pujian yang hanya lewat begitu saja. :) Selamat Hari Pahlawan Indonesiaku! Banyak Rakyat yang Menunggu Janjimu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H