Lihat ke Halaman Asli

Annisa Rizky Madina

Universitas Negeri Semarang

Bantuan Terus Berdatangan, Bantuan Pakaian untuk Korban Banjir Demak Mulai Overload!

Diperbarui: 10 Februari 2024   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasokan Bantuan Berdatangan di Terminal Kudus Untuk Para Pengungsi Korban Banjir Demak. (Kompasiana/Annisa Rizky Madina)

Kudus - Jumlah warga Kabupaten Demak yang mengungsi Terminal Kudus per Sabtu (10/2) mengalami kenaikan. Sebanyak 164 jiwa masih bertahan di Terminal Kudus, dan 7 diantaranya telah dilarikan ke rumah sakit. 

Berbagai bantuan telah berdatangan, mulai dari pakaian hingga bahan baku makanan yang diperkirakan cukup untuk 2 hingga 3 hari ke depan. Adapun bantuan yang masih sangat dibutuhkan di terminal Kudus sendiri adalah bantuan pakaian dalam. Banyaknya pasokan bantuan pakaian dan makanan yang terus berdatangan di terminal Kudus membuat daya tampung di pengungsian menjadi overload. Sehingga di cukupkan dan dialihkan ke pengungsian lain.

Pada mulanya tempat pengungsian yang disediakan bagi korban banjir Demak, di antaranya berada di atas Jembatan Tanggulangin, Terminal Jati Kudus, Balai Desa Jati Wetan, dan Kantor Koramil Jati. Akan tetapi seiring bertambahnya evakuasi korban, maka jumlah tempat pengungsian ditambah di beberapa tempat.

"Terminal Kudus ini sendiri telah disiapkan sejak hari Kamis (8/2) lalu, dan untuk posko kesehatan sendiri sudah dibentuk sejak hari Jumat (9/2). Selain dari Terminal Kudus, BPBD Kabupaten Kudus telah merekomendasikan lima (5) tempat pengungsian yang tersebar di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus." Ujar Indah, BPBD Kabupaten Kudus pada Sabtu (10/2).

Para stakeholder pun terlihat turut mengambil peran di lokasi pengungsian. Tidak hanya BPBD, organisasi mahasiswa seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan juga PMI (Palang Merah Indonesia) turut menjadi relawan pada musibah banjir Demak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline