Sistem Umum Tentang Geografi
Oleh
Aisyah 12111422603
Tadris IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sultan Syarif Kasim Riau
Email. aisyahrengat44@gmail.com
Para geograf modern dalam melakukan kajian mereka secara ilmiah telah menggunakan metode berdasarkan teori sistem. Suatu sistem didefinisikan sebagai suatu perangkat objek yang bagian-bagiannya saling tergantung demi berfungsi dan pelestariannya sistem. Adapun teori sistem bertujuan mendemonstrasikan hakikat dan kerumitan interelasi yang terdapat dalam sistem itu. Dengan kata lain ingin memperlihatkan sifat multifariannya gejala.
Kita mengenal dua macam sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Pada yang tertutup tidak ada keluar ataupun masuknya materi atau energi lewat perbatasan sistem, sebaiknya pada yang terbuka, justru terdapat keluar dan masuknya materi karena hal itu diperlukan demi kelangsungan atau kelestarian sistem tersebut.
Dalam geografi fisis ternyata tidak ada sistem tertutup. Misalnya saja suatu slope (lereng) dapat dianggap sebagai suatu sistem terbuka, ke dalamnya masuklah energi matahari, curah hujan (presipitasi) dan produk pelapukan dan yang keluar berupa buangan air dan hanyutan endapan di lereng. Adapun sistem terbuka memperlihatkan dua ciri penting pertama, mengusahakan kondisi. Seimbang atau ekuilibrium, apalagi yang keluar seimbang dengan yang masuk. Keduanya tidak tergantung waktu ( independen). Misalnya morfologi bumi yang mencapai seimbang tidak mengalami perubahan. Apabila kondisi seimbang terganggu (misalnya karena terlalu banyak yang masuk) sistem akan mengalami pengaturan sendiri ( self regulation) sambil mengubah bentuknya begitu rupa sampai mencapai ekuilibriumnya kembali. Biasanya hal ini dicapai melalui suatu feedback (umpan balik), di situ sistem yang bersangkutan menyesuaikan diri begitu rupa sehingga efeknya terhadap perubahan awal menjadi terhalang. Jadi di mana endapan secara berlebihan masuk sungai, sebagian akan diendapkan untuk menambah kemiringan dasar sungai sehingga beban endapan dapat terhanyutkan lanjut tanpa menimbulkan endapan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H