PERBANDINGAN HIDUP DI SURABAYA
OLEH ANNISA RATNA LOLYTA WARUWU
Nama Surabaya, sesuai dengan etimologinya, berasal dari kata Sura ata Suro dan Baya atau Boyo, dalam bahasa Jawa. Suro adalah jenis ikan hiu, sedang boyo adalah istilah bahasa jawa untuk buaya. Menurut mitos, dua hewan ini adalah binatang paling kuat yang juga menjadi simbol kota Surabaya sampai saat ini. Pendapat lain mengatakan, bahwa nama Surabaya juga diambil dari istilah Sura Ing Baya, yang berarti "berani menghadapi bahaya".
Surabaya merupakan pelabuhan utama dan pusat perdagangan komersial di wilayah timur Indonesia, dan sekarang menjadi salah satu kota terbesa di Asia Tenggara. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, Sidoarjo di selatan, Mojokerto dan Jombang di barat daya menjadi kesatuan yang dinamakan Gerbang Kertosusila, seperti Jabodetabek di Jakarta dan sekitarnya.
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta
Selama hidup 10 tahun saya tinggal disebuah rumah khususnya saya tinggal di Perak Utara Tanjung Sadari. Disini saya akan sebutkan apa saja kebutuhan saya sebagai Mahasiswa selama di surabaya :
Biaya Hidup
Di Kota Surabaya terkenal murah harga makanannya dan juga rasanya yang enak.
- Jadi Pengeluaran untuk makan saya menerka kisaran antara Rp15.000×30= Rp 450.000 Makanan yang saya beli biasanya nasi pecel atau nasi goreng di sekitar tempat tinggal.
-Sedangkan untuk ngemil saya beli di minimarket yaitu minuman dingin dan Jajan Kripik biasanya berkisar Rp 20.000x30= Rp 600.000 Biaya Transportasi
Sebagai Mahasiswa tentu kita membutuhkan kendaraan untuk berkendara ke kampus ataupun kerja kelompok di rumah teman. Kendaraan saya pakai adalah Motor. Pengeluaran untuk bensin motor saya berkisar Rp10.000/pertalitex30= Rp 300.000