Lihat ke Halaman Asli

Ketika Hak Asasi Manusia Menjadi Korban Politik: Sebuah Kisah Pilu dari Negeri Ini

Diperbarui: 1 September 2024   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hak Asasi Manusia (HAM) merupkan konsep dasar yang mengacu pada hak-hak yang dimiliki setiap individu sejak lahir. Perlu dipahami bahwa pengakuan HAM sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi pada tahun 1984 menciptakan landasan bagi pengakuan hak-hak ini secara global. Momen ini menjadi tonggak bersejarah yang tidak hanya sebagai pengingat akan pentingnya HAM tetapi juga berfungsi sebagai pedoman bagi negara-negara dalam menghormati dan melindungi hak-hak tersebut.

Namun, di negara Indonesia pelanggaran HAM masih menjadi masalah serius. Kasus ketidakadilan yang sering terjadi, mulai dari tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas hingga penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak berwenang. Banyak sekali individu yang menjadi korban dalam politik yang kerap mengabaikan kepentingan kelompok tertentu. Hal ini mencipatakan suasana ketidakpastian dan ketakutan yang melanda masyarakat.

Hak asasi manusia dapat terpengaruh oleh politik melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, di mana untuk kepentingan politik hak-hak individu sering kali dikompromikan. Misalnya, tindakan reprsesif terhadap demonstrasi damai sering kali diambil untuk mengekang suara oposisi.

Penghilangan paksa terhadap aktivis politik, tindakan diskriminasi rasial, dan penangkapan sewenang-wenang yang sering kali terjadi di negeri ini dengan otoritarianisme. Semua itu memperhatiakan bahwa hak asasi manusia sering kali menjadi korban politik.

Dampak penindasan politik tidak hanya terbatas pada kasus-kasus individual tapi juga terasa diseluruh komunitas. Keluarga-keluarga terpecah belah, persahabatan hancur, dan rasa memiliki terkikis. Anak-anak tumbuh dengan rasa takut, bukan rasa harapan. 

Apakah Ini Sebuah Warisan?

Masyarakat yang kaya akan potensi, tetap dikekang oleh kekuatan-kekuatan yang seharusnya melindunginya. Di negara ini, media telah menjadi medan perang di mana kebenaran sering kali menjadi korban pertama. Ketika akses ini dibatasi, tatanan demokrasi mulai terurai.

Bahkan dalam menghadapi kesulitan, ada secercah harapan. Para aktivis yang sering dianggap sebagai pahlawan masa kini, terus berjuang tanpa lelah demi keadilan dan kesetaraan. Berupaya meningkatkan kesadaran melawan gelombang penindasan. 

Sangat penting bagi setiap orang untuk menyadari pentingnya hak asasi manusia. Jangan tutup mata terhadap keadilan ini. Perubahan dimulai dengan kesadaran dan diakhiri dengan tindakan. Dengan membela kebenaran yang dibungkam hingga membantu menciptakan dunia di mana hak asasi manusia dihormati dan dihargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline