Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Suhu Bumi: Ancaman Nyata Bagi Masa Depan Planet Kita

Diperbarui: 18 Juni 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peningkatan suhu adalah salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi planet kita saat ini. Peningkatan suhu global, fenomena yang juga dikenal sebagai "pemanasan global", telah menjadi masalah yang semakin mendesak dan masih menjadi subjek diskusi yang hangat di berbagai kalangan.

 
Perubahan pola cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa dampak yang sudah mulai terlihat di seluruh dunia. Jika tidak segera diatasi, peningkatan suhu bumi dapat membawa konsekuensi yang sangat serius bagi penghuni Bumi dan planet ini secara keseluruhan.


Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas secara menyeluruh masalah peningkatan suhu bumi, mulai dari faktor penyebab, dampak, contoh studi kasus, hingga solusi yang dapat diupayakan. Mari kita masuk lebih dalam dan memahami pentingnya menangani krisis iklim ini untuk masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Bumi.

Faktor Penyebab Kenaikan Suhu Bumi

Fenomena pemanasan global dipicu oleh berbagai faktor, dengan aktivitas manusia menjadi penyebab utama. Berikut tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu bumi:

1. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Emisi gas rumah kaca (GRK), terutama karbon dioksida (CO2), yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, ke atmosfer. Gas rumah kaca ini berfungsi sebagai selimut, memerangkap panas matahari, dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Aktivitas manusia seperti industri, transportasi, dan pembangkit listrik adalah penyumbang emisi GRK terbesar.

2. Deforestasi

Hutan berperan penting dalam menyerap CO2 dari atmosfer dan melepaskan oksigen. Deforestasi, atau penggundulan hutan secara signifikan, menghilangkan peran penting hutan dalam menyerap CO2 dari atmosfer dan melepaskan oksigen. Hilangnya hutan juga mengganggu keseimbangan ekosistem dan mempercepat laju perubahan iklim.

3. Aktivitas Pertanian dan Peternakan

Aktivitas pertanian dan peternakan menghasilkan emisi GRK seperti metana (CH4) dan nitrous oxide (N2O). Metana berasal dari kotoran ternak dan dekomposisi bahan organik di sawah, sedangkan N2O berasal dari pupuk sintetis dan kotoran ternak. Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan peningkatan permintaan akan produk pangan, emisi GRK dari sektor ini terus meningkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline