Lihat ke Halaman Asli

Annisa Rahma

Mahasiswa

Kebosanan Anak Saat Belajar Serta Solusinya

Diperbarui: 30 Juni 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Anak-anak yang merasa bosan saat belajar sering kali dianggap tidak tertarik atau kurang termotivasi. Namun, kebosanan sebenarnya bisa terjadi karena metode pengajaran atau materi pelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan atau minat mereka. Ini menandakan bahwa pendekatan pendidikan perlu lebih adaptif dan relevan untuk mempertahankan minat dan keterlibatan siswa.

Berikut adalah penyebab kemungkinan anak bosan saat pembelajaran:
1. Metode pengajaran yang monoton atau terlalu konvensional sering kali gagal menarik minat dan perhatian siswa yang memiliki beragam minat dan kebutuhan.
2. Kebosanan bisa timbul ketika materi yang diajarkan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari atau minat pribadi anak.
3.Pembelajaran pasif, seperti mendengarkan ceramah panjang tanpa interaksi, sering kali membuat siswa bosan.

Untuk mengatasi kebosanan anak-anak saat belajar diperlukan pendekatan dan cara yang tepat. Bagaiamana caranya?
Berikut solusi yang tepat untuk mengatasi anak-anak yang mudah bosan saat belajar:
1. Variasikan metode pengajaran untuk mempertahankan minat siswa. Gabungkan ceramah dengan video, demonstrasi, kegiatan praktis, dan penggunaan teknologi pendidikan.
2. Menerapkan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa dapat mendalami topik dengan cara yang menantang dan bermakna.
3.Gunakan teknologi dan media interaktif, seperti aplikasi pembelajaran, kuis online, dan video edukatif untuk mendukung pembelajaran.
4. Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan permainan edukatif.

Kebosanan anak saat belajar menunjukkan perlunya peninjauan dan penyesuaian pendekatan pendidikan. Pendidikan perlu adaptif, relevan, dan dapat menarik minat serta memenuhi kebutuhan individu anak-anak. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan holistik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline