Lihat ke Halaman Asli

Kaiforme

engineering

Pentingnya Mengetahui Pengaruh Mobile Legends Terhadap Perubahan Sikap Anak Remaja!

Diperbarui: 17 Oktober 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui HandPhone tentu kita tidak hanya dapat menggunakannya untuk komunikasi saja namun juga bisa kita gunakan untuk mencari sarana hiburan didalamnya, seperti bermain game Mobile Legends. Mobile Legends sendiri merupakan permainan game online bergenre multiplayer online battle arena (MOBA) yang diciptakan oleh Moonton. Permainan ini sangat cocok dimainkan melalui HandPhone yang dimana kedua tim masing-masing berisi lima player berjuang untuk menghancurkan markas musuh sambil mempertahankan markas mereka sendiri dengan mengendalikan tiga jalur atau line yang biasa disebut dengan Top Lane, Middle Lane, dan Bottom Lane menghubungkan ke setiap markas. Dengan perkembangan terknologi digital, permainan ini banyak kita temukan dimainkan oleh anak remaja, namun selain sebagai sarana hiburan yang masuk kedalam kategori hal positif, tentu juga terdapat dampak negatifnya.

Melalui analisis perilaku anak remaja saat bermain Mobile Legends secara langsung, Permainan atau game Mobile Legends dapat mendorong pemain untuk bekerja sama dalam tim, yang dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kerjasama di dunia nyata mereka. Memiliki kemampuan menyusun strategi dan pengambilan keputusan yang menuntut pemain untuk berpikir secara cepat, karena Mobile Legend sendiri memiliki berbagai hal yang dimana player harus pandai dalam mengatur item hero ataupun rotasi ketika permainan berlangsung, tentu hal ini sangat bisa mengasah kemampuan berpikir kritis. Melalui game ini banyak dari mereka   memiliki rasa semangat dalam berkompetisi dan kompetitif, seperti contohnya, banyak anak remaja sekarang yang mengembangkan mental kompetitif yang sehat melalui partisipasi dalam berbagai turnamen atau liga eSports.

Selain kita mengetahui dampak postif yang didapat oleh anak remaja yang bermain Mobile Legends, tentu kita perlu mengetahui apa dampak negatifnya yang didapat oleh mereka. Dapat kita amati sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu lebih dari 3-4 jam per hari dalam bermain, bahkan bisa lebih dari itu ketika memasuki waktu weekend. Ketika mereka bermain game tersebut hingga memiliki rasa suka dan candu, tentu mereka akan terus menerus memainkannya, apalagi didalam game Mobile Legends terdapat Rank dengan tingkatan Warior hingga Mythical Glory yang dapat dicapai oleh mereka, atau dapat kita katakan mereka memiliki target Rank yang ingin mereka capai, maka mereka harus memainkannya terus menerus untuk meraih Victory. Akibatnya mereka telah menghabiskan waktu secara belebihan dan mengabaikan tanggung jawab sekolah ataupun keluarga.

Apakah kalian pernah menemui anak remaja yang sangat ekspresif dalam bermain game di HandPhonenya?, jika belum mungkin mereka tidak sedang bermain game Mobile Legends.

Kekalahan dalam game sering kali memicu perilaku agresif, temperamental, dan mudah marah di dunia nyata. Anak remaja yang bermain Mobile Legends 99% dapat kita temukan mereka bermain dengan ekspresif dan emosinya tidak stabil. Hal ini terjadi karena di dalam game Mobile Legends sendiri pemain akan menemui berbagai problem yang mungkin menghambat mereka untuk meraih kemenangan, selain itu pemain akan cenderung memiliki emosi yang lebih ekstrem seperti, berteriak, atau marah hingga berkata toxic apabila mendapat tim yang jelek atau tidak jago dalam bermain. Meski demikian para remaja tetap akan memilih utnuk bermain game daripada berinteraksi dengan keluarga atau melakukan kegiatan fisik. 

Jika kita belum pernah merasakan sendiri bermain game ini mungkin hanya hal-hal tersebut yang bisa kita ketahui dampak negatifnya, namun ternyata lebih dari itu bahkan game Mobile Legends dapat menimbulkan Cyberbullying, dimana ketika seorang pemain dengan performa atau skill bermain yang rendah atau jelek sangat memungkinkan mereka bisa mendapatkan olokan dari teman satu tim ataupun Enemy. Hal ini bisa berdampak buruk terhadap mental pemain tersebut seperti, stress, kecemasan berlebih, dan tidak percaya diri. Depresi juga kemungkinan besar dapat diderita oleh player apabila mereka sedang mengalami Lose Streak.

Anak remaja pasti tidak lepas dengan tanggung jawab akan sekolahnya. Dengan mereka memiliki kebiasaan bermain game dapat memungkinkan prestasi Akademisnya yang menurun jika mereka tidak dapat mengatur waktu untuk belajar. Nah inilah pentingnya pengelolaan waktu yang baik dan pentingnya peran orang tua serta guru dalam membimbing anak remaja agar bermain game dengan sehat atau secukupnya sebagai hiburan saja. Mereka juga bisa mengimbanginya dengan aktivitas yang lebih produktif, seperti bergabung kedalam organisasi disekolah, mengikuti ekstrakurikuler, dan melakukan olahraga.

Bermain game Mobile Legends memanglah suatu hiburan yang sangat digemari untuk anak remaja diera digital ini, namun jika bermain game tersebut dengan memperhatikan dampaknya, maka mereka akan pandai dalam mengatur diri mereka untuk tetap membatasi hal tersebut dan fokus dalam tanggung jawabnya sebagai seorang anak remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline