Kawasan wisata Putri Maron adalah salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Kawasan wisata ini terletak di lereng Gunung Wilis, 12 km di utara dari pusat Kabupaten Trenggalek. Lebih tepatnya, Kawasan wisata Putri Maron ini bertempat di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Putri Maron mulai diresmikan sebagai kawasan wisata pada 24 Desember 2017 berdasarkan hasil kesepakatan pemerintah desa, Perhutani, dan penduduk setempat.
Berdasarkan hasil wawancara masyarakat di sekitar wisata Putri Maron, wisata ini sangat populer di kalangan ibu-ibu dan remaja di Kabupaten Trenggalek. Namun, wisata ini mengalami ketidakaktifan akibat pandemi Covid-19. Kini, kondisi kawasan wisata Putri Maron tidak terawat, banyak fasilitas yang rusak, banyak tanaman tidak rapi dan tumbuh liar, serta tidak ada pengunjung sama sekali. Masyarakat sekitar wisata sangat mengharapkan adanya revitalisasi dari pemerintah desa semenjak diberlakukannya new normal atau era baru.
Sebenarnya sudah ada wacana pemulihan kembali Destinasi wisata Putri Maron ini, tetapi belum ada kepastian kapan terwujudnya wacana tersebut. Hal tersebut sangat diharapkan karena destinasi wisata Putri Maron ini berpotensi menambah pemasukan perekonomian dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar wisata Putri Maron. Oleh karena itu, tim pengabdian mahasiswa Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan pengabdian di kawasan wisata Putri Maron, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek dengan bertujuan untuk membantu upaya pengaktifan kembali destinasi wisata melalui konsep e-branding berupa video dokumenter yang diunggah melalui media sosial.
Tim pengabdian mahasiswa juga melakukan survey melalui pengisian angket oleh warga sekitar kawasan wisata. Berdasarkan persebaran angket survey yang telah dilakukan, banyak dari warga yang setuju terhadap e-branding destination wisata Putri Maron.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui beberapa upaya. Pertama, sosialisasi kepada perangkat desa dan penduduk setempat mengenai revitalisasi wisata Putri Maron.
Kedua, perbaikan fasilitas dengan bergotong royong bersama penduduk setempat.
Ketiga, pengenalan objek yang difokuskan pada tiga tempat ikonik di Desa Depok sehingga menghasilkan suatu produk video e-branding Kawasan wisata Putri Maron.
Adapun kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama beberapa hari yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada 9 Juni 2023 sampai dengan 11 Juni 2023. Sedangkan, sesi kedua kegiatan ini dilaksanakan pada 19 Juni 2023. Kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan penduduk setempat serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat, serta revitalisasi ini dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menghidupkan kembali peran dan fungsi suatu kawasan agar lebih berkembang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H